Featured

Diberdayakan oleh Blogger.

0 Oleh-Oleh dari IUPAC IP Meeting

Mengikuti seminar dan simposium ternyata melelahkan juga. Apalagi kalau tidak tahu bagaimana menyenangkan diri sendiri selama simposium berlangsung. Tapi karena ini pengalaman berharga seumur hidup, saya ingin menuliskannnya di blog ini. Pengalaman ini mungkin tidak akan saya dapatkan lagi jika saya bisa menyelesaikan Ph.D tepat waktu.

IUPAC International Symposium on Ionic Polymerization 2013 (IP 2013) adalah sebuah simposium 2 tahunan yang diselenggarakan secara bergilir oleh para praktisi di bidang anionic polymerization. Saya tidak tahu bagaimana menyebutnya dalam bahasa Indonesia; mungkin polimerisasi ionik? Tapi menurut saya ini sama sekali tidak menunjukan makna ionic polymerization yang sesungguhnya. Ah entahlah. Sepertinya saya harus belajar lebih banyak bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Untuk menjelaskan kenapa simposium ini adalah pengalaman yang berharga bagi saya, maka harus dijelaskan dulu apa itu ionic polymerization. Sederhananya, ini adalah polimerisasi yang memanfaatkan reaksi ion organik untuk merangkai monomer-monomernya. Ion organik itu bisa jadi ion karbon positif (karbokation) atau ion karbon negatif (karbanion). Karena itu ionic polymerization terdiri dari dua  cabang ilmu yaitu cationic polymerization dan anionic polymerization. Baik karbokation maupun karbanion didapat melalui proses inisiasi oleh sistem inisiator khusus, memberikan peluang kepada monomer untuk saling bergabung pada tahap pemanjangan rantai (propagasi). Tahap-tahap polimerisasinya sama secara umum dengan jenis polimerisasi lainnya, bedanya adalah teknik dan skill yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi polimerisasi tersebut. Ionic polymerization adalah tipe reaksi yang sangat sensitif terhadap air sekaligus oksigen, karena keduanya dapat menghentikan propagasi. Karena itu, dibutuhkan teknik yang rumit untuk bisa menjalankan reaksinya di laboratorium. Banyak praktisi kimia organik menggolongkan ionic polymerization sebagai salah satu dari tiga bidang tersulit dalam kimia organik. Tingkat kesulitan yang tinggi ini pulalah yang menyebabkan sedikit sekali peneliti yang mengambil riset di bidang ini. Di seluruh dunia, professor yang ahli dibidang ionic polymerization bisa dihitung dengan jari dan sebarannya juga tidak merata. Menurut pengamatan saya sebagaian besar dari mereka terpusat di Jepang, selanjutnya ada di Cina, Amerika, Jerman, Turki, Perancis dan Inggris. Inilah alasan pertama yang menjadikan simposium 2 tahunan ini menjadi sangat berharga, bahkan bagi organisasi kimia internasional, IUPAC.

Alasan ke dua adalah posisi ilmu ionic polymerization itu sendiri karena keuntungan-keuntungannya yang diberikannya dalam memecahkan masalah-masalah fundamental dalam bidang polimer, seperti stereoregularitas, living polymerization (suatu sistem polimer dimana rantai polimer tersebut tetap hidup alias bisa diperpanjang kapan saja selama tidak ada proses terminasi), reaktivitas, block copolymer, dipersity, multi-arm polymer, star polymer dan seterusnya. Karena itu sejak awal dimulainya simposium ini di Istanbul, Turki oleh Professor Yususf Yagci dan Emeritus Professor Otto Vogl, IUPAC menjadi penyokong utama keberlangsungan acara ini. Dalam perkembangannya, banyak professor di luar bidang ionic polymerization bergabung ke dalam simposium ini untuk saling bertukar ilmu dan ide seputar sintesis polimer dan pemurniannya. Mereka adalah nama-nama besar di dunia perpolimeran yang bahkan diperhitungkan sebagai calon penerima Nobel. Disinilah saya merasa beruntung mendapatkan pengalaman berharga dari simposium ini. Dari dekat bisa melihat langsung nama-nama yang biasanya kita temukan pada buku-buku teks kimia organik, polymer dan material. Hasil-hasil yang mereka paparkan, ide-ide baru, diskusi ilmiah yang bermartabat, bagaikan hujan ilmu yang tidak bisa ditampung saking derasnya sekaligus himpitan beban yang membuat saya sadar betapa lemahnya saya, betapa sedikit sekali ilmu yang saya miliki, betapa kacaunya sistem pendidikan Indonesia yang mengantarkan saya ke sini.

Hal lain yang saya sadari adalah posisi Professor saya di mata para Big Name ini. Semuanya tampak hormat kepada Professor saya yang saya tahu super pendiam, hemat bicara, autis bekerja. Entah bagaimana dia bisa menjadi begitu dihormati di kalangan orang-orang terkenal ini sampai didaulat menjadi ketua panitia untuk simposium kali ini. Dalam beberapa kesempatan, kepada kami para mahasiswanya, professor-professor dari Eropa tersebut sering mengatakan kalau mereka kenal baik dengan Professor Kitayama, dia orang hebat, dan risetnya sangat bermanfaat untuk dunia polimer. Tiap tahun beliau menjadi salah satu anggota komite IUPAC yang menyediakan dan memperbaiki tata nama dan terminologi ilmu polimer di seluruh dunia. Maka jadilah saya, termenung dalam diam, melayang entah kemana, memikirkan diri sendiri. Sebagai satu-satunya sekaligus mahasiswa Ph.Dnya yang terakhir sebelum pensiun 3 tahun lagi. Tentulah professor saya dan para koleganya mengharapkan sesuatu yang besar, hasil yang menerobos fondasi polimer. Ah entahlah.
Read more

2 Kado yang terlambat; Selamat ulang tahun yang ke 50 Mama.

Selalu ingat janji ini. Mendokumentasikan semua kata-kata bijak dari mama untuk anak-anaknya dan menyimpannya di blog sebagai kado ulang tahun. Semoga tidak ada yang terlewatkan saking banyaknya. 

Mama di hari ulang tahunnya yang ke 50

Aku tidak cemas kalian akan makan apa esok hari, tapi yang aku cemaskan akankah iman kalian terjaga hari demi hari.

Jangan bermain-main dengan perasaanmu sendiri. Nanti jadi lelah.

Kalau kita tidak bisa mensyukuri hal-hal yang kecil, bagaimana Allah akan memberikan nikmat yang lebih besar? Jadi bersyukurlah. (Ini momen yang paling berkesan. Saat menyerahkan gaji pertama yang tidak seberapa kepada mama).

Senang dan bahagia itu berbeda. Harapkanlah kebahagiaan.

Sejak kecil, jika kami membeli makanan, atau membuat cemilan di rumah, biasanya mama selalu makan paling akhir. Alasannya bermacam-macam. Setelah kami cukup dewasa baru kami tahu kalau mama menunggu kami semua kenyang. Jika masih ada makanan yang bersisa barulah beliau makan. Jika tidak, beliau akan pura-pura ketinggalan atau bilang sudah kenyang.

Jangan harapkan izin, karena orang tua tidak akan pernah mengizinkan anaknya pergi jauh darinya. Harapkanlah doa dan restunya.

Kemanapun kalian pergi, jagalah iman. Jangan sampai goyah atau lepas. Harapkanlah kita berkumpul lagi nanti sekeluarga di surganya Allah.

Manusia itu yang penting “benarnya”, bukan pintarnya. Kalau dia “benar”, maka dia sudah “pintar”.

Wanita dijadikan dari tulang rusuk yang bengkok dan rapuh. Karena bengkoknya maka tugas laki-lakilah meluruskannya. Karena rapuhnya maka perlakukanlah ia dengan lembut dan hati-hati.

Muliakanlah tamu. Berilah mereka makan. Karena mereka adalah rezeki yang dikirm Allah ke rumah kita.

Tamu tidak pernah tahu kesedihan kita. Yang mereka tahu adalah bagaimana sopan santun kita. Karena itu tersenyumlah pada mereka.

Jika sakit, mama jarang sekali mengeluh. Kalaupun mengeluh lebih berupa tarikan nafas dan ucapan istighfar. Kata beliau, Imam syafii saja muridnya tidak tahu kalau gurunya sedang sakit padahal duduk disebelahnya. Demikianlah mereka menjaga perasaan orang lain.

Bersambung.., di Lab masih banyak kerjaan…hehe.
Read more

0 Katanya Intelektual....???

Katanya intelektual.......?????

 Sedikit sinis memang, tapi kalimat ini patut jadi renungan bagi siapa saja yang membacanya. Terutama kepada kita yang mengenyam pendidikan tinggi, mahasiswa yang katanya agent of change, bahkan mahasiswa tingkat Doktoral yang diharapkan menjadi ujung tombak perubahan kemajuan bangsa.

Budaya menolak tanggung jawab, ternyata masih saja menjamur di hati banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri. Entah apa alasannya. Takutkah? Malas kah?  Merasa tidak kompeten kah?

Jika takut, apa yang kita takutkan? Bukankah amanah adalah amalan yang berpahala jika dipikul dengan ikhlas. Malas? Kenapa belajar ke luar negeri jika masih saja membudayakan malas terhadap tantangan hidup. Merasa tidak kompeten? Justru karena kita belum kompetenlah kita belajar untuk menjadi kompeten, ke luar negeri, mencoba berbagai aktivitas, mengukirnya sebagai pengalaman hidup untuk bekal masa depan. Bahkan sejatinya manusia tidak akan pernah merasa kompeten, merasa benar-benar siap terhadap sesuatu sebelum mereka sendiri mencemplungkan diri ke dalam aktivitas yang menuntut tanggung jawab mereka itu. Ini sama saja dengan mandi pagi. Kita selalu merasa malas dengan dinginnya air, Takut pada air dingin, merasa enggan dengan air dingin, hanya sebelum kita nyemplung ke air dingin itu. Byur sekali, byur 2 kali, gosok sana-sini tidak lupa menyikat gigi, baru deh sadar betapa segarnya mandi pagi. Badan fresh, pikiran pun jadi jernih. Begitulah tantangan.

Ingat, masa depan negara bernama Indonesia tidak akan pernah jadi baik jika orang-orang terdidiknya hanya tahu dengan rumus, riset, dapat hasil lalu publikasi. Sementara hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan tanggung jawab, pendelegasian kerja, pembaktian ilmu kepada masyarakat terabaikan.

Jadi begini ya, intelektual itu mengandung 3 unsur: kemampuan menulis (dimulai dari riset sampai mempublikasikannya, berbicara (menyampaikan ide) di depan orang banyak dan mengabdi kepada masyarakat. Semakin tinggi ilmu kita (biasanya setara dengan gelar, terutama di Indonesia), semakin besar pula tantangan dari ketiga unsur ini. Ketiganya adalah kewajiban, kesempurnaan seorang intelektual.

Nah, mulai sekarang rajin-rajinlah mandi pagi, agar menjadi intelektual yang sempurna. 
Read more

0 Pertama Di Dunia: Visualisasi Perubahan Dalam Reaksi Kimia.

Sebuah terobosan mengagumkan datang lagi dari Lawrence Berkeley Lab, USA. Untuk pertama kalinya, peneliti bisa mengamati secara visual, bukti terjadinya reaksi kimia sekaligus ikatan kimia yang terbentuk, dalam citra 2 dimensi. Ini benar-benar hal baru dalam ilmu kimia dan fisika.

Hingga saat ini ilmuwan hanya mampu memahami struktur molekul. Menggunakan Atomic Force Microscopy (AFM), ikatan antar atom yang panjangnya hanya sepersemiliar millimeter, menghubungkan 26 karbon dan 14 atom hidrogen pada sebuah molekul bisa benar-benar terlihat nyata. Hasil temuan ini dipublikasikan pada majalah Science edisi 30 May 2013.
   
Tim tersebut pada awalnya ingin mengatur susunan nanostruktur graphene dengan presisi tinggi, sebuah material lapis tunggal di mana atom-atom karbon tersusun secara berulang dengan pola heksagonal. Membuat sususan karbon seperti sarang lebah membutuhkan penyusunan atom-atom dari rantai lurus menjadi bentuk bersegi enam; reaksi yang biasanya juga akan menghasilkan beberapa molekul berbeda. Felix Fischer dan koleganya ingin memvisualisasikan molekul-molekul tersebut untuk memastikan bahwa yang telah mereka laukukan adalah benar. 

Untuk mendokumentasikan susunan grapheme, Fischer membutuhkan sebuah peralatan pencitraan yang powerful, yang kemudian menuntunnya pada AFM di lab milik Michael Crommie’s UC Berkeley lab. Non-contact AFM menggunakan ujung pemindai yang sangat tajam dan halus untuk membaca gaya listrik yang dihasilkan oleh permukaan molekul, karena tip bergerak dekat sekali dengan permukaan molekul , tip terebut akan dipantulkan oleh perbedaan muatan, mengahasilkan sebuah gambar tentang bagaimana atom-atom dan ikatan tersususn.
Secara sederhana, AFM merupakan alat untuk menggambarkan kondisi permukaan suatu material padat. Caranya adalah dengan mengerakkan sebuah pemindai sangat halus (disebut tip) melalui suatu bidang permukaan yang ingin dideteksi. Tip akan mengalami gaya kontak akibat berdekatan atau bersentuhan dengan atom-atom dipermukaan lapisan. Gaya ini umunya adalah gaya listrik dari elektron-elektron yang bergerak mengelilingi atom tersebut sehingga menghasilkan tolakan terhadap ujung tip yang mendekati atom. Gaya tolakan yang dialami tip akan mengubah posisi laser yang terhubung dengannya, kemudian diterjemahkan oleh prosessor. Sifat khas dari tip ini ditambah dengan keunikan setiap atom pada permukaan molekul akan menghasilkan citra permukaan berdasarkan terjemahan digital yang dideteksi.
Dalam prakteknya, ada tiga mode yang bisa digunakan untuk mengambil citra permukaan dengan AFM yaitu contact mode, non contact mode serta tapping mode. Perbedaan dari ketiganya adalah jarak tip dari permukaan di mana atom-atom berada, yang juga berarti besarnya gaya tarikan/tolakan yang dialami tip. Untuk non-contact mode, gaya yang terjadi antara permukaan dengan tip berada dikisaran  pN (10 -12 N).
Hubungan jarak antara tip ke permukaan sampel dan gaya yang dialaminya (http://www.nanoscience.com/education/afm.html)

Ujung tip yang sudah dimodifikasi dengan karbon monoksida . 
(Rep. News center, Berkeley Lab)
Sekarang pertanyaannya kenapa hasil penelitian ini istimewa? Pertama tentu saja karena ide itu sendiri. Mereka berinisiatif untuk membuktikan secara visual apakah reaksi yang sedang mereka jalankan benar-benar terjadi dan apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Tentu saja ini kewajiban dalam riset sintesis. Mengkarakterisasi produk dengan berbagai instrument kimia sebelum mengambil kesimpulan adalah hal dasar. Tetapi penggunaan AFM untuk hal seperti ini benar-benar tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Biasanya AFM hanya digunakan untuk melihat permukaan material besar seperti polimer, komposit, logam-logam. Tidak ada yang berpikir untuk melihat molekul tunggal dengan AFM, apalagi ikatan antar karbonnya. Di sinilah keistimewaan teknik yang mereka gunakan. Untuk mendapatkan bentuk yang jelas dari atom atom dan ikatan antar atom yang mereka cari, Fischer dan timnya menggunakan nanopartikel perak sebagai wadah reaksi sekaligus sensitizer bagi AFM itu sendiri. Di permukaan nanoperak itu mereka melakukan reaksi kimia oligoenedyiene melalui pemanasan, menjebak molekul hasil reaksi dengan pendinginan lalu menjejak citra molekul tersebut.
Molekul reaktan dan produknya setelah reaksi melalui pemanasan. Perhatikan bagian ikatan rangkap tiga lebih tebal daripada ikatan tunggal.  (Rep. News center, Berkeley Lab)

Hal unik kedua adalah penggunaan karbon monoksida untuk mendapatkan citra yang lebih kuat. Molekul tunggal CO menempel pada ujung cantilever dengan Oksigen mengarah pada atom, memberikan sensitiftas lebih besar terhadap kebaradaan ikatan kimia. Ikatan tunggal tampak lebih halus dibandingkan ikatan rangkap tiga. Perhatikan bahwa gambar yang dihasilkan benar-benar mirip dengan apa yang tertera di buku pelajaran. Molekul segi enam, ikatan tunggal dan ikatan rangkap ditampilkan dengan sempurna. 
Teknik ini bisa jadi jauh lebih sederhana daripada kamera femto yang dikembangkan oleh Ahmed Zewail (hadian nobel kimia 1998).  
Read more

1 Apa yang terjadi pada siti Zulaikha?


Ini hal menarik. Saya sudah lama sekali bertanya-tanya tentang jawaban kisah ini. Kisah tentang siti Zulaikha yang dulu menggoda nabi Yusuf utuk berbuat dosa. Barulah saya temukan jawabannya di sebuah buku.

Dikisahkan dalam riwayat bahwa Al Aziz pembesar mesir yang membeli nabi Yusuf dari pasar budak meninggal dunia. Ketika nabi Yusuf diangkat menjadi pembesar kerajaan mesir, siti Zulaikha telah bertobat dan mengakui kesalahannya. Nabi Yusuf dan siti Zulaikha pun menikah. Memang, beliau ini adalah wanita yang terkenal sangat cantik di negeri Mesir. Nabi Yusuf pun sebenarnya dari dulu tertarik kepadanya. Dengan pertolongan dan penjagaan Allah lah nabi Yusuf bisa menahan diri dari berbuat dosa.

Apa yang terjadi setelah itu sangatlah menakjubkan. Siti Zulaikha menjadi wanita yang sangat shaleh. Mengisi hari-harinya dengan beribadah kepada Allah. Dalam suatu kesempatan dia mengatakan, bahwa cintanya kepada Allah, jauh melebihi cintanya kepada Nabi Yusuf yang tampan itu. Hidayah yang diterimanya sangat luar biasa.

Maka menurut saya, mereka yang membicarakan kisah ini sebagai pengajaran kepada murid ataupun masyarakat awwam, harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan kalimatnya. Sebab baik-buruknya kehidupan seseorang pada akhirnya ditentukan pada bagaiamana dia menjalani sisa kehidupannya. Siti Zulaikha sudah bertobat kepada Allah dan menjadi seorang hamba, seorang istri, seorang muslimah yang taat. Tobatnya itu, menurut syariat, telah menghapus dosa-dosanya yang telah berlalu. Apalagi nabi Yusuf juga sudah memaafkannya. Tidak sepatutnya kita membicarakan keburukan beliau saja dengan memenggal kisah hidupnya secara keseluruhan. Di hadapan Allah dia adalah hamba yang sangat penuh dengan cinta dan ketundukan, di mana akhir hayatnyapun disudahi dengan iman dan islam. Sehingga jadilah dia seorang sosok yang layak ditiru dalam hal mencari jalan keluar dari kesesatan menuju cahaya keluhuran Allah. 
Read more

0 Kisah cinta Adam dan Hawa



Ketika menghadapi kemurkaan Allah dan diturunkan ke bumi, nabi Adam terpisah sangat jauh dari Siti Hawa. Nabi Adam di India dan Siti Hawa di Jeddah, Jazirah Arab. Bumi kosong dan sepi. Hanya ada sedikit sisa-sisa peperangan antara malaikat ketika menumpas bangsa durhaka penghuni bumi sebelum manusia, banul jan (nenek moyang bangsa Jin). Adam dan Hawa menunggu, berjuang, berdoa smbil menempuh perjalanan selama 60 tahun atau 300 tahun sebelum akhirnya dipertemukan Allah di Jabbal Rahmah dekat mekkah seakarang. Perstiwa itu terjadi pada hari jumat. 


Doa yang di baca nabi Adam ketika pertemuan itu sangat termahsyur karena keutamaannya dalam melanggengkan pasangan. Tapi bukan doanya. Usaha, keyakinan pada janji tuhan dan kesabaran mereka berdualah yg menjadi jalan bagi berlanjutnya keturunan manusia di bumi ini.
Read more

0 Cerita Dari Annual Meeting SPSJ ke 62


Banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan dari selama 3 hari ini. Ini kali pertama mengikuti Annual Meeting Society Polymer Science of Japan (SPSJ yang ke 62 bertempat di Kyoto Conference Center, Kyoto. Hal paling utama tentu saja kemampuan panitia mengelola meeting sebesar ini. Meski ini adalah meeting domestik, tapi peserta mencapai 2000 orang dan mendatangkan beberapa ilmuan terkenal dari Amerika Serikta dan China. Semua tertata dengan baik, displin, tepat waktu, bersih, terarah, aman, nyaman dan well published. 

Saya semakin menyadari alasan mengapa Jepang sangat kuat dalam ilmu polimer. Karena mereka punya Society, dan berkontribusi secara rutin dalam kegiatan yang diadakan oleh SPSJ. SPSJ adalah salah satu himpunan peneliti polimer terbesar di dunia dengan reputasi yang sudah terkenal di tingkat Internasional. Annual meeting SPSJ sendiri diadakan dua kali setahun yaitu di akhir Mei disebut nenkai dan bulan September disebut toronkai. Tema yang diperbincangakan selalu bergilir setiap tahun, di mana tahun ini adalah giliran aspek fisik, sedangkan tahun depan untuk aspek kimia atau sintesis polimer. Hal ini dikarenakan sangat luasnya ilmu polimer dengan jumlah peneliti puluhan ribu sehingga tidak memungkinkan untuk digabungkan setiap tahun kedua topik tersebut.

Meskipun tergolong level domestik, tapi arus pertukaran ilmu dan informsai selama 3 hari acara berjalan sangat cepat dalam jumlah besar. Ibarat transfer data menggunakan bandwidth internet berkecepatan 4 G/s, semua peserta dari kalangan mahasiswa, professor, industri dan peneliti dari lembaga pemerintah antusias bertanya dan menjelaskan. Bahkan di sesi poster nyaris tanpa henti, ratusan peserta mempresentasikan current proggressnya. Keberadaaan nenkai dan toronkai memacu mahaiswa dan Professor untuk terus bergiat dalam riset dari satu semester ke semester berikutnya. Apalagi untuk mendapatkan data dalam bidang ilmu sintesis polimer dibutuhkan waktu yang relatif  lebih lama dibandingkan bidan fisik dan material.

Dijpret Sensei di depan poster

Judul-judul riset yang diperbincangkan ada yang frontier topic dalam ilmu polimer tapi ada juga sebagian kecil yang membahas beberapa aspek dasar dan perbaikan dari hasil-hasil sebelumnya. Yang jelas, semuanya menyumbangkan informasi baru ke ranah akademis polimer itu sendiri maupun bagi pihak industri. Tidak heran, di setiap sesi banyak bapak-bapak tua yang membawa catatan kecil ibarat tukang parkir berkeliaran dari satu poster ke poster lainnya mencatat skema reaksi, kondisi pengukuran sampai nama peneliti yang mereka nilai berhubungan dengan R n D di perusahaan mereka. Perusahaan besar pemasok bahan kimia, buku-buku pelajaran, program komputasi polimer, dan produsen-produsen polimer juga ikut serta menjajakan produk-produk baru mereka di Annex Hall for poster exhibition.

Dari fakta-fakta ini saja saya sudah harus mengatakan, bahwa kita sangat jauh ketinggalan. Bukan dalam sainsnya, tapi semangat untuk berdiskusi dan bertukar informasi hasil-hasil penelitian. Ada budaya, ada karakter yang ditanam dengan penuh tanggung jawab, dan disuburkan oleh tiap generasi ilmuan di annual meeting ini. Dan ini, baru di bidang polimer saja, belum himpunan masyarakat kimia, fisika dan disiplin ilmu lainnya di Jepang. Mampukah kita mengalahkan mereka?
Read more

0 Musim Semi Itu, Ragu



Ketika lelahnya pada dingin yang selalu bisu
Menahan teriakan dalam-dalam
Meski salju terus saja terbawa angin dingin
Menghempas tanpa peduli 
Pada kesuraman yang sudah tidak lagi dapat disembunyikan

Uluran tangan musim semi tiba-tiba berwarna terang
Sedikit wangi dengan bunga setengah mekar
Warna merah dan putih terutama
Menggiurkan, daya tariknya mempesona
Bernaung di bawah pohon coklat tua, ada harapan baginya
Cita-cita sederhana itu akan segera terwujud
Hangat, nyaman, tenang, romantis

Tapi matahari tidak pernah jadi milik satu orang
Sengatannya terbagi rata bagi siapa saja yang meniti hidup dibawahnya
Karena itu pasti…, musim panas akan menguji
Segera setelah lingkaran musim menyelesaikan harinya.
Mungkin saat itulah dalam hatinya
Lirih.., 
Aku rindu musim dingin 
Read more

0 Tak tertolak

Yang terduduk dalam diam

Bersama malam membisu untuk mendengar cerita waktu

Bersamamu, kehangatan yang singkat itu telah berlalu

Harapannya terbelah sayatan angin kejujuran,

Hilang dilarutkan keengganan tak tertolak

Apapun itu, berjabatan tangan dengan persahabatan pada garis-garis
 tepi yang buram

Meski ceritanya sendiri sepi,

Tak apa-apa, masih ada lembaran tak terbaca

Dan kekosongan untuk ditulis besok.
Read more

0 Edit Semua Daftar Pustakamu dengan Sekali Klik, EndNote


Awalnya saya ingin memberi Judul tulisan ini, "Menggabungkan Scifinder dengan EndNote Web", sebagai kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya. Tapi insting saya mengatakan judulnya kurang menggairahkan. Saya ingin judul yang provokatif dan memancing rasa ingin tahu. Maka jadilah judulnya seperti yang anda baca di atas. 

EndNote web adalah bagian usaha dari Web of Knowledge. Web of Knowledge sendiri adalah milik perusahaan Thomson-Reuters. Bagian usaha lainnya dari perusahaan ini adalah  Institute of Science (ISI) yang mengindeks peringkat para peneliti, hasil penelitian (seberapa sering mereka dirujuk) termasuk juga pembaharuan Impact Factor berbagai Journal Internasional. 

EndNote web pada dasarnya adalah bank data tempat kita menyimpan semua referensi yang kita miliki secara online. Mirip icloudnya apple. Semua literatur yang sudah kita simpan di situs ini dapat diakses kapan saja, dibagikan kepada teman atau ditransfer ke word. Jika kita mengistall plug in feature EndNote web ke Microsoft word yang kita miliki, kita dapat dengan mudah mengedit semua daftar pustaka yang kita gunakan untuk mempublikasi paper. Seperti anda ketahui, beda penerbit beda style yang digunakan termasuk penulisan daftar pustaka. Adanya fitur ini memudahkan kita mengganti style daftar pustaka yang kita butuhkan. Misalkan saya punya 100 paper sebagai daftar pustaka yang harus dirujuk di publikasi ilmiah saya, sedangkan style yang harus digunakan terpaksa harus diganti dari Wiley style ke Jurnal Drug and safety style. Mengetik lagi, memindah-mindahkan tahun atau volume Jurnal. Sungguh merepotkan bukan? Dengan fitur add in EndNote web di Word, cukup sekali klik saja, pilih ganti Wiley style ke Journal Drug and safety style, maka semua daftar pustaka tadi akan berubah susunan dan gaya penulisannya mengikuti aturan milik Journal Drug and Safety. Menurut saya ditur ini jauh lebih baik dari pada bibliography milik microsoft word. Berikut saya berikan penjelasannya dalam gambar.

Tampilan halaman depan setelah Log In ke My EndNote Web


Pilihan untuk menginstall plug in EndNote di Microsoft Word

Ratusan pilihan gaya penulisan daftar pustaka yang tersedia merujuk kepada aturan penerbit jurnal

Memasukkan daftar pustaka yang ingin dirujuk tanpa harus mengetikkannya. Ambil daftar pustka anda di find citation lalu klik.

Gaya penulisan daftar pustaka sesuai aturan Angewandte Chemie. Sederhana dan efisien

Daftar pustaka yang sama tapi menggunakan gaya penulisan dari jurnal Drug Safety
Mudah dan cepat kan?
Sekarang bagaimana menggabungkannya Scifinder dan EndNote web?

Scifinder sebenarnya juga punya fitur peyimpanan data referensi di akun yang kita miliki. Cuma tidak senyaman EndNote web. Apalagi tiap akan digunakan harus log in terebih dahulu. Cara yang saya sukai adalah mencari literatur dengan Scifinder dan menyimpannya di EndNnote web.

Misalkan saya ingin menyimpan semua paper yang pernah dipublish oleh Prof. Niyazi Serdar Saricftci, salah satu periset awal di bidang organic solar cell. Log in ke scifinder, pilih pencarian berdasarkan author, maka akan tampil semua paper milik si Prof mulai dari yang paling baru sampai yang paling jadul. Jika ingin menyimpan semuanya tinggal select all, lalu pilih import file dengan format txt. Semua data paper beliau kini tersimpan di computer kita dengan format txt. Melalui My EndNote web kita bisa mengupload data si Prof tadi. Upload file txt tersebut ke akun kita, kemudian masukkan nama folder yang ingin digunakan untuk semua referensi tersebut. Maka tersimpanlah semua paper Prof. Sarciftci. Kapanpun kita inginkan kita bisa membuka, membaca dan merujuknya nya tanpa harus berpusing-pusing mencari dan mengetik dulu.

Namun, untuk kenyamanan ini, saya juga harus bilang sayang sekali. Sepanjang pengetahuan saya layanan Web of Knowledge dan EndNote web milik Thomson-Reuters juga tidak gratis, sama seperti Scifinder (coba dicek lagi, karena saya belum pernah log in di luar kampus). Hanya jika kampus anda berlangganan saja anda dapat mengakses kedua layanan tersebut atau membayar sendiri untuk mendapatkan fasilitas yang dimaksud. 
Read more

0 Pencarian Literatur Kimia Paling Efektif, Scifinder.

Sebelum membahas tentang Scifinder kita perlu mengenal dulu American Chemical Society atau yang disingkat dengan ACS. Organisasi ini adalah salah satu himpunan masyarakat kimia terbesar dan terpercaya di dunia berbasis di Amerika serikat. ACS memiliki banyak anak usaha seperti penerbitan buku (salah satu yang terpenting adalah The ACS Style Guide yang sistem penulisannya diadopsi secara luas bahkan oleh The Societyof Polymer Science, Japan),  jurnal (beberapa jurnalnya memiliki impact factor tinggi), pendidikan dan pendataan senyawa kimia baru yang dikenal dengan Chemical Abstract Service (CAS). Perhatikan ketika mencari data-data suatu senyawa di internet dan membelinya ke suatu perusahaan, maka pencarian yang paling mudah adalah dengan menggunakan CAS registry number. Sistem pengindeksan senyawa kimia ini sudah diterima secara luas sejak dimulai pada tahun 1965. Saat ini CAS menyediakan data untuk puluhan juta senyawa kimia di dunia berupa senyawa organik, anorganik, organologam, logam , polimer, senyawa koordinasi, alloy, unsur, isotop, partikel inti, protein, asam nukleat dan mineral. Berdasarkan informasi CAS, setiap hari mereka mengindeks hampir 5000 senyawa baru. Contoh sederhana dari CAS number adalah 7732-18-5 untuk molekul air.  

Meruju ke pada CAS inilah kemudian Scifinder diluncurkan. Sejalan dengan perkembangannya sekarang Scifinder menjadi mesin pencari penting bagi para kimiawan di seluruh dunia. Fitur-fitur yang ditawarkannya bisa dibilang yang terbaik dibanding Web of Knowledge milik Thompson Reuters. Scifinder ibarat google search engine dalam bidang kimia.  Dengan mengunakan Scifinder kita bisa menemukan paper, review, buku, patent, dokumen dengan memasukan kata kunci di kolom yang diperlukan. Pencarian literatur juga dapat dilakukan melalui nama penulis, ide berkaitan, dan dibatasi dengan insitutsi sang penulis, tahun penerbitan. Hasil yang ditampilkan biasanya diurutkan berdasarkan tahun terbit mulai dari yang paling baru, merunut kebelakang.
Halaman depan fitur pencarian Scifinder setelah Log in

Kita juga dapat melacak suatu struktur maupun reaksi kimia dengan menggambar struktur senyawa, reaktan dan produk pada engine drawing yang disediakan. Hasil pencariannya sangat lengkap mulai dari kondisi reaksi, bahan yang digunakan, spectrum NMR, IR UV, MS, XRD, Raman dan data-data pendukung lainnya. adanaya fitur pencarian struktur dan reaksi sangat membantu peneliti yang bergerak di bidang sintesis untuk memastikan apakah struktur senyawa yang sedang mereka sintesis belum pernah dipublikasikan alias 100 persen baru.
Fitur explore substance dan explore reaction

Editor untuk memasukkan struktur senyawa kimia atau reaksi kimia yang ingin dilacak

Keep Me Posted (KMP) membantu kita untuk tetap up date dengan perkembangan terbaru dalam riset yang kita pilih. Masukkan kata kunci bidang riset yang ingin anda ikuti, pilih frekuensi pemberitahuan, maka Scifinder akan memberitahu anda secara rutin tentang perkembangan terbaru di bidang tersebut.

Sayangnya, kelengkapan dan kenyamanan yang ditawarkan Scifinder berharga sangat mahal. Untuk jepang sendiri, setahu saya, bukan kampus yang berlangganan ke Scifinder tapi suatu organisasi pendidikan di bawah Kementrian pendidikan jepang yang kemudian membagikan lisensinya ke universitas. Jumlah login yang didapat jadi terbatas. Kita tidak bisa berlama-lama berselancar dengan Scifinder karena banyak mahasiswa dalam satu kampus yang juga ingin menggunakannya. Jika dalam keadaan log in tapi tidak melakukan aktifitas apapun, Scifinder secara otomatis akan me log outkan kita dari sistemnya.  

Di lain kesempatan akan saya bahas tentang End Note Web dan penggabungannya bersama dengan Scifinder.
Read more

1 Dualisme Gelombang Partikel adalah Sunnatullah yang Ke dua

Rasulullah adalah orang yang senang berjalan-jalan dengan sahabatnya. Suatu ketika beliau menunggangi unta berdua dengan sahabat Jabir bin Abdillah r.a. Beliau berkata “Awwalau maa khlaqallahu nuuran nabiyyuka yaa jabir”  (sesungguhnya yang pertama sekali makhluk Allah ciptakan adalah nur nabi engkau (nur Muhammad) wahai Jabir.
Inilah salah satu hadist sahih yang mendasari kebenaran riwayat nur Muhammad. Bahwa segala sesuatu yang ada, yang dulunya berasal dari ketiadaan, Allah adakan melalui Nur Muhammad. Jadi kita semuanya, manusia sejak dahulu sampai sekarang, Para nabi dan rasul, malaikat, langit dan bumi, lautan, bintang-bintang, bahkan Jin dan syetan, api dan air segala yang ada, sumber awalnya adalah Nur Muhammad, yang Allah jadikan,dengan kasih sayangNya melalui NurNya sendiri. Nur ini kemudian Allah pecah menjadi 4, dan dari pecahan ketiga, Allah jadikan langit, bumi sorga, neraka dan entitas lainnya sebagai asal untuk pembentukan makhluk selanjutnya.  

Adalah semata-mata kehendak dan kekuasaan Allah, bila pada akhirnya, yang kita lihat sekarang, ada manusia yang baik dan jahat, ada syetan dan jin yang suka mengganggu, ada malaikat yang senantiasa membantu dan menunjuki, ada pohon, hewan, logam, sampai polymer. Mereka semua adalah bentuk perubahan, mengikuti zaman sesuai ketetapan yang telah digariskan dalam ilmu Allah SWT. Berbeda-bedanya kemuliaan yang mereka miliki, sama sekali tidak menghapus bahwa mereka semua adalah, secara nyata, bersumber dari Nur kekasih Allah yang mulia.

Jika kita menjabarkan secara detail bagaimana penciptaan Nur Muhammad itu sendiri, sebagaimana yang terdapat dalam kitab Madarijus Suud, akan membutuhkan halaman yang panjang untuk menguraikannya. Yang ingin saya sampaikan adalah hikmah dari hadist tersebut, bahwa kita, sebagai umat islam, dapat memahami posisi teori konservasi massa-energi yang lebih dikenal E = m.c2 serta teori dualisme gelombang partikel.

Menarik kan?

Teori dualisme gelombang-partikel yang dikemukakan oleh de Broglie menyebutkan bahwa sebuah partikel tidak hanya memiliki identitas massa, tetapi juga panjang gelombang. Sementara gelombang sendiri tidak hanya memiliki karakteristik gelombang pajang gelombang, tetapi juga karakteristik partikel yaitu massa. Secara matematis persamaan de Broglie dinyatakan sebagia berikut:

Dengan λ adalah panjang gelombang (nm), h merupakan konstanta Planck 6.62 x 10-34 m2.kg/s, m adalah massa (kg) dan v kecepatan (m/s).

Sekarang mari kita berhitung. Pertama, kita hitung massa sebuah panjang gelombang spesifik, contohnya sinar tampak berwarna merah. Menurut spektrumnya, warna merah memiliki rentang panjang gelombang sekitar 630-700 nm. 
Spektrum Cahaya sebagai Fungsi Gelombang Elektromagnetik

Kita ambil 630 sebagai angkanya, dan masukkan ke persamaan di atas. Jangan lupa gunakan 3 x 108 m/s sebagai nilai kecepatan cahaya. Akan didapatkan nilai massa dari warna merah adalah 3.5 x 10-36 kg. Nilai ini sangat kecil, hampir mendekati nol. Karena itu bisa kita katakan, bahwa yang kita sebut sebagai gelombang itu adalah karena karakteristik gelombangnya yang lebih terlihat, sedangkan karakteristik partikelnya (massa) tidak jelas terlihat sehingga sehari-harinya dapat diabaikan.
Nah bagaimana dengan panjang gelombang sebuah partikel? Dengan mengotak-atik persamaan di atas, misalkan untuk logam emas murni bermasa 1 kg yang bergerak dengan kecepatan 1 m/s, nilai panjang gelombangnya adalah 6.62 x 10-34 m. Jadi disimpulkan bahwa untuk sesuatu yang kita sebut partikel, karakterisitik massanya terlihat nyata sedangkan karakter gelombangnya sangat kecil, juga mendekati nol. Akan tetapi penyebutan sangat kecil itu secara fisika tidak menafikan bahwa gelombang punya sifat partikel dan partikel punya sifat gelombang karena nilai tiap karakternya bukan nol. Semuanya tergantung pada bagaimana keadaan gelombang atau partikel tersebut.

Di sinilah Einstein datang membawa E=m.c2nya. menurut persamaan ini, ada konservasi antara massa terhadap energi maupun sebaliknya. Jika kita menggerakkan sebuah partikel bermassa 1 kg hingga mendekati kecepatan cahaya, karena konstanta kecepatan cahaya itu sendiri sangat besar, maka energi yang timbul dari kondisi ini juga sangat besar. Di saat yang bersamaan, energi yang dimiliki oleh partikel yang bergerak pada kecepatan seperti itu membuat massa geraknya menjadi berlipat ganda dibandingkan massa diamnya. Karena makin besarnya massa tersebut, dibutuhkan energi yang makin besar pula untuk menggerakkanya menuju ke kecepatan cahaya. Jika suatu benda dapat melewati kecepatan cahaya maka benda itu sendiri akan menjadi partikel cahaya (photon). Ini mustahil secara fisika karena di alam ini tidak ada yang bisa menyamai kecepatan cahaya. Sama seperti mustahilnya bagi manusia untuk menyamai kecepatan malaikat yang telah Allah pertahankan tubuh fisiknya tetap berupa cahaya.

Maha benar Allah yang menciptakan teori dualisme gelombang partikel, Rasulullah yang pertama kali mengajarkanya dan Louis de Broglie memformulasikannya ke dalam persamaan matematis yang mudah di pahami.  

Terakhir saya ingin mengatakan bahwa islam tidak membelakangi metode ilmiah tapi mendorongnya maju ke depan. Namun, agama islam sendiri tidak semuanya harus di ilmiahkan. Ada bagian yang harus diterima dengan keimanan, yang hanya ketika bisa diterima dengan keimanan maka hidayah tentang rahasia-rahasianya akan nampak dan saling berkaitan.
Berkata rasulullah: Sesungguhnya iman yang luar biasa itu, adalah mereka yang tidak pernah bertemu dengan ku, tidak pernah bertemu dengan sahabat-sahabatku, tapi mereka tetap beriman pada apa yang aku bawa (Islam). 

Note: Tulisan ini adalah semata-mata pendapat pribadi dengan mengambil penyederhanaan terhadap Teori-teori relativitas. 
Read more

0 Seribu Hari Ibu Ainun



Sudah Seribu hari Ainun pindah ke dimensi dan keadaan berbeda. Lingkunganmu, kemampuanmu, dan kebutuhanmu pula berbeda. Karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi tak berbeda. Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa.
Ragamu di Taman Pahlawan bersama Pahlawan bangsa lainnya. Jiwa, roh, bathin dan nuranimu menyatu denganku. Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun. Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masa.
"Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun. Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah. Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami, Yang murni, suci, sejati, sempurna dan sbadi sepanjang masa.
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami. Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami. Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat !
Bacharuddin Jusuf Habibie
Jakarta, 15 Febuari 2013

Read more

1 Habibie dan Ainun: Bukan Romeo dan Juliet

“Ketika ibu ainun meninggal, tim dokter memberikan 4 opsi kepada saya. Opsi pertama, Habibie masuk rumash sakit jiwa. Ke dua, Habibie tingal di rumah dan di rawat oleh tim dokter gabungan dari Jerman dan Indonesia. Ke tiga, Habibie mengikuti grup konseling untuk mencurahkan kegelisahannya. Yang terakhir, Habibie menuliskan semua yang dirasakannya, semua kenangannya bersama Ibu Ainun. Akhirnya saya meilih opsi yang ke empat.”

Setelah menonton film Habibie dan Ainun, kita pasti akan terkagum-kagum dengan kisah cinta mereka. Tulisan ini mungkin hanya satu dari sekian banyak tulisan yang mengungkapkan kekaguman para penonton. Tapi saya, ingin mengungkapkan penilaian pribadi saya sendiri terhadap kisah ini. Betapa sebuah cinta yang tulus sebenarnya memiliki tanggung jawab yang besar. Bahwa mencintai berarti berani mengambil tanggung jawab.

Ibu ainun menunjukan kepada kita figur seorang wanita yang berani bertanggung jawab atas penerimaan cinta. Dia menyadari bahwa pernikahan, yang demikian penting dan sakralnya, hanyalah satu bagian dalam kehidupan. Jauh ke depan, kehidupan setelah menikah itulah yang menjadi fokus utama. Dia sadar, tugas besarnya sebagai istri. Tidak bosan karena kemiskinan, tidak lelah karena masalah, selalu ada untuk menguatkan.

Habibie pun mengagumkan,  tidak pernah dalam masalah apapun, dia mengatakan sesuatu yang negatif pada Ainun. Bahkan ketika Ainun meminta diizinkan pulang ke Indonesia agar dapat meringankan beban Habibie di Jerman. Habibie tidak berpura-pura tegar untuk merelakan Ainun pergi. Dengan jujur ia sadari, bahwa Ainun, jauh di dalam hatinya, pun sesungguhnya tidak rela berpisah dari Habibie. Permintaan ainun itu, sebenarnya terkandung harapan agar Habibie tetap mempertahankannya di jerman. Habibie sangat mengerti itu
Habibie selalu mengatakan hal yang positif. Karena bersamalah mereka kuat, meski dalam kesusahan hidup yang parah. Yang diyakininya adalah kebahagiaan, karena berjuang bersama,
“Dengan kita menikah, kita telah memasuki sebuah terowongan yang gelap. Sepi dan panjang. Tapi setiap terowongan pasti ada ujunnya, dan di ujung itulah cahaya. Ke sanalah kamu akan saya bawa”.

Hidup mereka bukanlah hidup yang sederhana. Mereka punya cita-cita dan perjuangan besar, dalam kesederhanaan. Ainun tahu, sebagai pemilik ilmu, habibie harus bertanggung jawab dengan ilmunya, mengabdikannya untuk sebesar-besarnya manfaat bangsa.

Sungguh sebuah kisah cinta yang mengagumkan. Cinta bukanlah untuk mereka berdua. Tapi berdua membangun cinta untuk tujuan-tujuan besar dan mulia. Sehingga meski telah ditinggalkan Ainun, Habibie tetap bisa bertahan, menghadiahkan kita sebuah buku berisi kisah cinta agung penuh inspirasi. Bukan Romeo, yang bunuh diri demi mengejar Julietnya ke lain dunia. 
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
© The Viko's Emporium | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger