Batagak gala (mewariskan gelar) merupakan
prosesi adat di Minangkabau yang menandai seorang laki-laki sudah menapaki
kedewasaan untuk siap berpartisipasi dalam masyarakat. Kedewasaan ini biasanya
diwujudkan dengan pernikahan, dengan kata lain batagak gala biasanya dilakukan
berbarengan dengan acara syukuran pernikahan. Acara syukuran ini sendiri
biasanya dilaksanakan selepas magrib dan dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat
adat seperti datuk dari berbagai suku, penghulu kaum, alim-ulama serta keluarga
besar kedua mempelai.
Gala (gelar) adalah harta pusaka tinggi,
sesuatu yang sangat penting di Minangkabau meskipun tidak berbentuk materi.
Meski hanya terdiri dari dua suku kata, sejarah yang terkandung di dalam gala
bisa berusia ratusan tahun karena terus diwariskan secara turun temurun dari
paman ke keponakan laki-laki dalam garis keturunan ibu. Gala merupakan suatu cara dalam masyarakat
untuk menghormati laki-laki yang telah dewasa. Laki-laki dewasa tidak lagi
dipanggil dengan nama masa kecilnya atau dengan panggilan-panggilan lain yang
dahulunya disematkan teman sebaya sehingga gelar dapat menghapus
sebutan-sebutan kurang baik yang biasanya dipakai dalam pergaulan remaja. Gala
juga menunjukan status sosial laki-laki sesuai dengan garis keturunannya.
Secara unik, gala yang diwariskan pada laki-laki biasanya merepresentasikan
sifat dan watak laki-laki tersebut sejak lahir sampai dewasanya.
0 komentar:
Posting Komentar