Fullerene C60, Si Tukang Selingkuh.


Doa sebelum menulis : Ya Allah, telah engkau perkenalkan aku pada makhluk bernama C60, maka bantulah aku membuatnya “soluble” dan berlaku baik pada elektron-elektron di dalam Solar Cell. Aminn”. (Terima kasih aminnya para pembaca).

Fullerene adalah nama untuk suatu kelompok material, yang tersusun hanya dari karbon berikatan kovalen berkonjugasi, membentuk struktur mirip bola yang dibangun oleh cincin segi lima dan cincin segi enam secara unik. Begitu definisi sederhananya. Termasuk dalam kelompok ini adalah cabon nanotube dan Buckminsterfullerene. Yang paling terkenal dari elit material ini adalah C60, tersusun dari 60 carbon terdiri dari 20 cincin hexagonal dan 12 cincin pentagonal. Struktur ini akan mengingatkan kita pada bola sepak yang dirilis FIFA, walaupun saya kurang tahu bagaimana sususan cincin hexagonal dan pentagonalnya karena saya bukan penggemar sepak bola.

Kelompok material Fullerene

C60 memiliki banyak sekali keisitimewaan, dibandingkan keluarga karbon-karbon lainnya. Strukturnya yang bulat sempurna sungguh semlohai menggoda, dengan ikatan rangkap berkonjugasi tersimetri Icosahedral. Karena konstituennya hanya karbon, dengan berat molekul mencapai 720.64 g/mol menjadikannya sulit diatur, alias reaktif, sulit larut alias tidak mau bersosialisasi, dan penghantar electron untuk organic solar cell. Dalam 10 tahun setelah penemuannya, Sir Harold Kroto dan teman-temannya mendapatkan hadiah Nobel untuk hasil kerja jenius mereka ini dan luasnya penerapan C60 mulai dari photovoltaic, DNA therapy, sensor, magnetic material dan lainnya.

Sebagai pencari Ilmu, saya ditugaskan untuk membuat makhluk ini lebih larut dalam pelarut organic yang umum seperti Chloroform, Toluene dan Tetrahydorfuran, yaitu dengan cara menikahkannya ke gugus fungsi organic terpilih, menurnikannya, lalu mengintegrasikan derivate tersebut ke sistem polymer tertentu.
Modifikasi dan integrasi fullerene ke polymer

Maklum saja, mungkin sudah jadi watak alam, yang kaya dan anggun itu kebanyakan suka sombong dengan apa yang dimilikinya, seperti itu pula C60 ini. Dia sulit sekali berasosiasi dengan pelarut-pelarut murah, dan cukup berbaur dengan pelarut-pelarut mahal seperti Carbon dissulfida dan chloronaphtalene, dua pelarut yang sedapat-dapatnya dihindari pemakainnya karena sifat toxic yang tinggi.

Kayanya C60 akan elektron membuat dia mudah menikahi gugus fungsi organik, tapi tidak hanya satu (monoadduct), dua (bis-adducts), sampai banyak sekali (biasanya hexadducts). Di sinilah saya harus hanyak bersabar. Setelah berulangkali, C60 ini tetap bandel, mungkin dengan alasan mengikuti sunah rasul, menikahi banyak subsituen organik sekaligus. Padahal yang saya inignkan hanya monoadduct, agar sesuai untuk diaplikasikan ke active material organic solar cell.
Berbagai ulah si fullerene


Para pembaca, tolong doakan saya. Sekarang sedang mencari dalil-dalil agar C60 tidak lagi mengulangi perbuatannya. Aminn  

comment 6 komentar:

Zeniar on 9 Juni 2013 pukul 17.39 mengatakan...

eh aku juga lagi penelitian tentang sel surya pake fulerene dan polimer \(^^)/

Zeniar on 9 Juni 2013 pukul 17.43 mengatakan...

tulisannya lucu. kalau baca jurnal malah enek kalau baca ini malah jadi ngakak tp dapet kok maksudnya. nice! hahahaha

viko mengatakan...

Haha, terima kasih banyak atas kunjungannya. Sipp, semoga sukses risetnya. Bagaimanapunn jurnal adalah kitabnya para peneliti. hehe

Unknown on 20 April 2016 pukul 00.15 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown on 20 April 2016 pukul 00.20 mengatakan...

Assalmualaikum,.

Menarik Pak Viko.,

Perkenalkan nama Saya Rahmat
Saya juga sedang mendalami material yang satu ini.,
dan kebetulan Ambo urang Padang pulo.,
^_^

KurniPhysics on 29 April 2018 pukul 23.37 mengatakan...

Tulisan yang amat super.

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© The Viko's Emporium | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger