0 Oleh-Oleh dari IUPAC IP Meeting
By viko on Sabtu, 19 Oktober 2013
Mengikuti
seminar dan simposium ternyata melelahkan juga. Apalagi kalau tidak tahu
bagaimana menyenangkan diri sendiri selama simposium berlangsung. Tapi karena
ini pengalaman berharga seumur hidup, saya ingin menuliskannnya di blog ini.
Pengalaman ini mungkin tidak akan saya dapatkan lagi jika saya bisa
menyelesaikan Ph.D tepat waktu.
IUPAC
International Symposium on Ionic Polymerization 2013 (IP 2013) adalah sebuah simposium
2 tahunan yang diselenggarakan secara bergilir oleh para praktisi di bidang anionic polymerization. Saya tidak tahu
bagaimana menyebutnya dalam bahasa Indonesia; mungkin polimerisasi ionik? Tapi
menurut saya ini sama sekali tidak menunjukan makna ionic polymerization yang sesungguhnya. Ah entahlah. Sepertinya
saya harus belajar lebih banyak bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Untuk
menjelaskan kenapa simposium ini adalah pengalaman yang berharga bagi saya,
maka harus dijelaskan dulu apa itu ionic
polymerization. Sederhananya, ini adalah polimerisasi yang memanfaatkan
reaksi ion organik untuk merangkai monomer-monomernya. Ion organik itu bisa
jadi ion karbon positif (karbokation) atau ion karbon negatif (karbanion).
Karena itu ionic polymerization
terdiri dari dua cabang ilmu yaitu cationic polymerization dan anionic polymerization. Baik karbokation
maupun karbanion didapat melalui proses inisiasi oleh sistem inisiator khusus,
memberikan peluang kepada monomer untuk saling bergabung pada tahap pemanjangan
rantai (propagasi). Tahap-tahap polimerisasinya sama secara umum dengan jenis polimerisasi
lainnya, bedanya adalah teknik dan skill yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi
polimerisasi tersebut. Ionic
polymerization adalah tipe reaksi yang sangat sensitif terhadap air
sekaligus oksigen, karena keduanya dapat menghentikan propagasi. Karena itu,
dibutuhkan teknik yang rumit untuk bisa menjalankan reaksinya di laboratorium.
Banyak praktisi kimia organik menggolongkan ionic
polymerization sebagai salah satu dari tiga bidang tersulit dalam kimia
organik. Tingkat kesulitan yang tinggi ini pulalah yang menyebabkan sedikit
sekali peneliti yang mengambil riset di bidang ini. Di seluruh dunia, professor
yang ahli dibidang ionic polymerization
bisa dihitung dengan jari dan sebarannya juga tidak merata. Menurut pengamatan
saya sebagaian besar dari mereka terpusat di Jepang, selanjutnya ada di Cina, Amerika,
Jerman, Turki, Perancis dan Inggris. Inilah alasan pertama yang menjadikan simposium
2 tahunan ini menjadi sangat berharga, bahkan bagi organisasi kimia
internasional, IUPAC.
Alasan
ke dua adalah posisi ilmu ionic
polymerization itu sendiri karena keuntungan-keuntungannya yang diberikannya
dalam memecahkan masalah-masalah fundamental dalam bidang polimer, seperti
stereoregularitas, living polymerization (suatu
sistem polimer dimana rantai polimer tersebut tetap hidup alias bisa
diperpanjang kapan saja selama tidak ada proses terminasi), reaktivitas, block
copolymer, dipersity, multi-arm polymer, star polymer dan seterusnya. Karena
itu sejak awal dimulainya simposium ini di Istanbul, Turki oleh Professor
Yususf Yagci dan Emeritus Professor Otto Vogl, IUPAC menjadi penyokong utama
keberlangsungan acara ini. Dalam perkembangannya, banyak professor di luar
bidang ionic polymerization bergabung
ke dalam simposium ini untuk saling bertukar ilmu dan ide seputar sintesis
polimer dan pemurniannya. Mereka adalah nama-nama besar di dunia perpolimeran
yang bahkan diperhitungkan sebagai calon penerima Nobel. Disinilah saya merasa
beruntung mendapatkan pengalaman berharga dari simposium ini. Dari dekat bisa
melihat langsung nama-nama yang biasanya kita temukan pada buku-buku teks kimia
organik, polymer dan material. Hasil-hasil yang mereka paparkan, ide-ide baru,
diskusi ilmiah yang bermartabat, bagaikan hujan ilmu yang tidak bisa ditampung
saking derasnya sekaligus himpitan beban yang membuat saya sadar betapa
lemahnya saya, betapa sedikit sekali ilmu yang saya miliki, betapa kacaunya sistem
pendidikan Indonesia yang mengantarkan saya ke sini.
Hal
lain yang saya sadari adalah posisi Professor saya di mata para Big Name ini. Semuanya tampak hormat
kepada Professor saya yang saya tahu super pendiam, hemat bicara, autis
bekerja. Entah bagaimana dia bisa menjadi begitu dihormati di kalangan
orang-orang terkenal ini sampai didaulat menjadi ketua panitia untuk simposium
kali ini. Dalam beberapa kesempatan, kepada kami para mahasiswanya,
professor-professor dari Eropa tersebut sering mengatakan kalau mereka kenal
baik dengan Professor Kitayama, dia orang hebat, dan risetnya sangat bermanfaat
untuk dunia polimer. Tiap tahun beliau menjadi salah satu anggota komite IUPAC
yang menyediakan dan memperbaiki tata nama dan terminologi ilmu polimer di
seluruh dunia. Maka jadilah saya, termenung dalam diam, melayang entah kemana,
memikirkan diri sendiri. Sebagai satu-satunya sekaligus mahasiswa Ph.Dnya yang
terakhir sebelum pensiun 3 tahun lagi. Tentulah professor saya dan para
koleganya mengharapkan sesuatu yang besar, hasil yang menerobos fondasi
polimer. Ah entahlah.
2 Kado yang terlambat; Selamat ulang tahun yang ke 50 Mama.
By viko on Selasa, 25 Juni 2013
Selalu
ingat janji ini. Mendokumentasikan semua kata-kata bijak dari mama untuk
anak-anaknya dan menyimpannya di blog sebagai kado ulang tahun. Semoga tidak ada yang terlewatkan saking
banyaknya.
Mama di hari ulang tahunnya yang ke 50 |
Aku
tidak cemas kalian akan makan apa esok hari, tapi yang aku cemaskan akankah
iman kalian terjaga hari demi hari.
Jangan
bermain-main dengan perasaanmu sendiri. Nanti jadi lelah.
Kalau
kita tidak bisa mensyukuri hal-hal yang kecil, bagaimana Allah akan memberikan
nikmat yang lebih besar? Jadi bersyukurlah. (Ini momen yang paling berkesan.
Saat menyerahkan gaji pertama yang tidak seberapa kepada mama).
Senang
dan bahagia itu berbeda. Harapkanlah kebahagiaan.
Sejak
kecil, jika kami membeli makanan, atau membuat cemilan di rumah, biasanya mama
selalu makan paling akhir. Alasannya bermacam-macam. Setelah kami cukup dewasa
baru kami tahu kalau mama menunggu kami semua kenyang. Jika masih ada makanan
yang bersisa barulah beliau makan. Jika tidak, beliau akan pura-pura
ketinggalan atau bilang sudah kenyang.
Jangan
harapkan izin, karena orang tua tidak akan pernah mengizinkan anaknya pergi
jauh darinya. Harapkanlah doa dan restunya.
Kemanapun
kalian pergi, jagalah iman. Jangan sampai goyah atau lepas. Harapkanlah kita
berkumpul lagi nanti sekeluarga di surganya Allah.
Manusia
itu yang penting “benarnya”, bukan pintarnya. Kalau dia “benar”, maka dia sudah
“pintar”.
Wanita
dijadikan dari tulang rusuk yang bengkok dan rapuh. Karena bengkoknya maka
tugas laki-lakilah meluruskannya. Karena rapuhnya maka perlakukanlah ia dengan
lembut dan hati-hati.
Muliakanlah
tamu. Berilah mereka makan. Karena mereka adalah rezeki yang dikirm Allah ke
rumah kita.
Tamu
tidak pernah tahu kesedihan kita. Yang mereka tahu adalah bagaimana sopan
santun kita. Karena itu tersenyumlah pada mereka.
Jika
sakit, mama jarang sekali mengeluh. Kalaupun mengeluh lebih berupa tarikan
nafas dan ucapan istighfar. Kata beliau, Imam syafii saja muridnya tidak tahu
kalau gurunya sedang sakit padahal duduk disebelahnya. Demikianlah mereka
menjaga perasaan orang lain.
Bersambung.., di
Lab masih banyak kerjaan…hehe.
0 Katanya Intelektual....???
By viko on Selasa, 18 Juni 2013
Katanya
intelektual.......?????
Sedikit
sinis memang, tapi kalimat ini patut jadi renungan bagi siapa saja yang
membacanya. Terutama kepada kita yang mengenyam pendidikan tinggi, mahasiswa
yang katanya agent of change, bahkan
mahasiswa tingkat Doktoral yang diharapkan menjadi ujung tombak perubahan
kemajuan bangsa.
Budaya
menolak tanggung jawab, ternyata masih saja menjamur di hati banyak mahasiswa
Indonesia yang belajar di luar negeri. Entah apa alasannya. Takutkah? Malas
kah? Merasa tidak kompeten kah?
Jika
takut, apa yang kita takutkan? Bukankah amanah adalah amalan yang berpahala
jika dipikul dengan ikhlas. Malas? Kenapa belajar ke luar negeri jika masih
saja membudayakan malas terhadap tantangan hidup. Merasa tidak kompeten? Justru
karena kita belum kompetenlah kita belajar untuk menjadi kompeten, ke luar
negeri, mencoba berbagai aktivitas, mengukirnya sebagai pengalaman hidup untuk
bekal masa depan. Bahkan sejatinya manusia tidak akan pernah merasa kompeten,
merasa benar-benar siap terhadap sesuatu sebelum mereka sendiri mencemplungkan
diri ke dalam aktivitas yang menuntut tanggung jawab mereka itu. Ini sama saja
dengan mandi pagi. Kita selalu merasa malas dengan dinginnya air, Takut pada
air dingin, merasa enggan dengan air dingin, hanya sebelum kita nyemplung ke
air dingin itu. Byur sekali, byur 2 kali, gosok sana-sini tidak lupa menyikat
gigi, baru deh sadar betapa segarnya mandi pagi. Badan fresh, pikiran pun jadi jernih. Begitulah tantangan.
Ingat,
masa depan negara bernama Indonesia tidak akan pernah jadi baik jika
orang-orang terdidiknya hanya tahu dengan rumus, riset, dapat hasil lalu
publikasi. Sementara hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan tanggung jawab,
pendelegasian kerja, pembaktian ilmu kepada masyarakat terabaikan.
Jadi
begini ya, intelektual itu mengandung 3 unsur: kemampuan menulis (dimulai dari
riset sampai mempublikasikannya, berbicara (menyampaikan ide) di depan orang
banyak dan mengabdi kepada masyarakat. Semakin tinggi ilmu kita (biasanya
setara dengan gelar, terutama di Indonesia), semakin besar pula tantangan dari
ketiga unsur ini. Ketiganya adalah kewajiban, kesempurnaan seorang intelektual.
Nah,
mulai sekarang rajin-rajinlah mandi pagi, agar menjadi intelektual yang
sempurna.
0 Pertama Di Dunia: Visualisasi Perubahan Dalam Reaksi Kimia.
By viko on Sabtu, 15 Juni 2013
Sebuah terobosan mengagumkan datang lagi dari Lawrence
Berkeley Lab, USA. Untuk pertama kalinya, peneliti bisa mengamati secara
visual, bukti terjadinya reaksi kimia sekaligus ikatan kimia yang terbentuk,
dalam citra 2 dimensi. Ini benar-benar hal baru dalam ilmu kimia dan fisika.
Hingga saat ini ilmuwan hanya mampu memahami struktur
molekul. Menggunakan Atomic Force Microscopy (AFM), ikatan antar atom yang
panjangnya hanya sepersemiliar millimeter, menghubungkan 26 karbon dan 14 atom
hidrogen pada sebuah molekul bisa benar-benar terlihat nyata. Hasil temuan ini
dipublikasikan pada majalah Science edisi 30 May 2013.
Tim
tersebut pada awalnya ingin mengatur susunan nanostruktur graphene dengan
presisi tinggi, sebuah material lapis tunggal di mana atom-atom karbon
tersusun secara berulang dengan pola heksagonal. Membuat sususan karbon seperti sarang lebah membutuhkan penyusunan atom-atom dari rantai lurus menjadi bentuk
bersegi enam; reaksi yang biasanya juga akan menghasilkan beberapa molekul
berbeda. Felix Fischer dan koleganya ingin memvisualisasikan molekul-molekul
tersebut untuk memastikan bahwa yang telah mereka laukukan adalah benar.
Untuk mendokumentasikan susunan grapheme, Fischer
membutuhkan sebuah peralatan pencitraan yang powerful, yang kemudian
menuntunnya pada AFM di lab milik Michael Crommie’s UC Berkeley lab.
Non-contact AFM menggunakan ujung pemindai yang sangat tajam dan halus untuk
membaca gaya listrik yang dihasilkan oleh permukaan molekul, karena tip
bergerak dekat sekali dengan permukaan molekul , tip terebut akan dipantulkan
oleh perbedaan muatan, mengahasilkan sebuah gambar tentang bagaimana atom-atom
dan ikatan tersususn.
Skema peralatan AFM (http://www.vub.ac.be/META/toestellen_AFMSTM.php?m=xpand) |
Secara sederhana,
AFM merupakan alat untuk menggambarkan kondisi permukaan suatu material padat.
Caranya adalah dengan mengerakkan sebuah pemindai sangat halus (disebut tip)
melalui suatu bidang permukaan yang ingin dideteksi. Tip akan mengalami gaya
kontak akibat berdekatan atau bersentuhan dengan atom-atom dipermukaan lapisan.
Gaya ini umunya adalah gaya listrik dari elektron-elektron yang bergerak
mengelilingi atom tersebut sehingga menghasilkan tolakan terhadap ujung tip
yang mendekati atom. Gaya tolakan yang dialami tip akan mengubah posisi laser
yang terhubung dengannya, kemudian diterjemahkan oleh prosessor. Sifat khas
dari tip ini ditambah dengan keunikan setiap atom pada permukaan molekul akan
menghasilkan citra permukaan berdasarkan terjemahan digital yang dideteksi.
Dalam prakteknya,
ada tiga mode yang bisa digunakan untuk mengambil citra permukaan dengan AFM
yaitu contact mode, non contact mode serta tapping mode. Perbedaan dari
ketiganya adalah jarak tip dari permukaan di mana atom-atom berada, yang juga
berarti besarnya gaya tarikan/tolakan yang dialami tip. Untuk non-contact mode,
gaya yang terjadi antara permukaan dengan tip berada dikisaran pN (10 -12 N).
Hubungan jarak antara tip ke permukaan sampel dan gaya yang dialaminya (http://www.nanoscience.com/education/afm.html) |
Ujung tip yang sudah dimodifikasi dengan karbon monoksida .
|
Sekarang pertanyaannya kenapa hasil penelitian ini istimewa? Pertama
tentu saja karena ide itu sendiri. Mereka berinisiatif untuk membuktikan secara
visual apakah reaksi yang sedang mereka jalankan benar-benar terjadi dan apakah
produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Tentu saja ini kewajiban dalam
riset sintesis. Mengkarakterisasi produk dengan berbagai instrument kimia
sebelum mengambil kesimpulan adalah hal dasar. Tetapi penggunaan AFM untuk hal
seperti ini benar-benar tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Biasanya AFM hanya
digunakan untuk melihat permukaan material besar seperti polimer, komposit,
logam-logam. Tidak ada yang berpikir untuk melihat molekul tunggal dengan AFM,
apalagi ikatan antar karbonnya. Di sinilah keistimewaan teknik yang mereka
gunakan. Untuk mendapatkan bentuk yang jelas dari atom atom dan ikatan antar
atom yang mereka cari, Fischer dan timnya menggunakan nanopartikel perak
sebagai wadah reaksi sekaligus sensitizer bagi AFM itu sendiri. Di permukaan
nanoperak itu mereka melakukan reaksi kimia oligoenedyiene melalui pemanasan,
menjebak molekul hasil reaksi dengan pendinginan lalu menjejak citra molekul
tersebut.
Molekul reaktan dan produknya setelah reaksi melalui pemanasan. Perhatikan bagian ikatan rangkap tiga lebih tebal daripada ikatan tunggal. (Rep. News center, Berkeley Lab) |
Hal unik kedua adalah penggunaan karbon monoksida untuk
mendapatkan citra yang lebih kuat. Molekul tunggal CO menempel pada ujung
cantilever dengan Oksigen mengarah pada atom, memberikan sensitiftas lebih
besar terhadap kebaradaan ikatan kimia. Ikatan tunggal tampak lebih halus
dibandingkan ikatan rangkap tiga. Perhatikan bahwa gambar yang dihasilkan
benar-benar mirip dengan apa yang tertera di buku pelajaran. Molekul segi enam,
ikatan tunggal dan ikatan rangkap ditampilkan dengan sempurna.
Teknik ini bisa jadi jauh lebih sederhana daripada kamera
femto yang dikembangkan oleh Ahmed Zewail (hadian nobel kimia 1998).
1 Apa yang terjadi pada siti Zulaikha?
By viko on Jumat, 14 Juni 2013
Ini
hal menarik. Saya sudah lama sekali bertanya-tanya tentang jawaban kisah ini.
Kisah tentang siti Zulaikha yang dulu menggoda nabi Yusuf utuk berbuat dosa.
Barulah saya temukan jawabannya di sebuah buku.
Dikisahkan
dalam riwayat bahwa Al Aziz pembesar mesir yang membeli nabi Yusuf dari pasar
budak meninggal dunia. Ketika nabi Yusuf diangkat menjadi pembesar kerajaan
mesir, siti Zulaikha telah bertobat dan mengakui kesalahannya. Nabi Yusuf dan
siti Zulaikha pun menikah. Memang, beliau ini adalah wanita yang terkenal
sangat cantik di negeri Mesir. Nabi Yusuf pun sebenarnya dari dulu tertarik
kepadanya. Dengan pertolongan dan penjagaan Allah lah nabi Yusuf bisa menahan
diri dari berbuat dosa.
Apa
yang terjadi setelah itu sangatlah menakjubkan. Siti Zulaikha menjadi wanita
yang sangat shaleh. Mengisi hari-harinya dengan beribadah kepada Allah. Dalam
suatu kesempatan dia mengatakan, bahwa cintanya kepada Allah, jauh melebihi
cintanya kepada Nabi Yusuf yang tampan itu. Hidayah yang diterimanya sangat
luar biasa.
Maka
menurut saya, mereka yang membicarakan kisah ini sebagai pengajaran kepada
murid ataupun masyarakat awwam, harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan
kalimatnya. Sebab baik-buruknya kehidupan seseorang pada akhirnya ditentukan
pada bagaiamana dia menjalani sisa kehidupannya. Siti Zulaikha sudah bertobat
kepada Allah dan menjadi seorang hamba, seorang istri, seorang muslimah yang
taat. Tobatnya itu, menurut syariat, telah menghapus dosa-dosanya yang telah
berlalu. Apalagi nabi Yusuf juga sudah memaafkannya. Tidak sepatutnya kita
membicarakan keburukan beliau saja dengan memenggal kisah hidupnya secara
keseluruhan. Di hadapan Allah dia adalah hamba yang sangat penuh dengan cinta
dan ketundukan, di mana akhir hayatnyapun disudahi dengan iman dan islam. Sehingga
jadilah dia seorang sosok yang layak ditiru dalam hal mencari jalan keluar dari
kesesatan menuju cahaya keluhuran Allah.
0 Kisah cinta Adam dan Hawa
By viko on Minggu, 02 Juni 2013
Ketika menghadapi kemurkaan Allah dan diturunkan ke bumi, nabi Adam terpisah
sangat jauh dari Siti Hawa. Nabi Adam di India dan Siti Hawa di Jeddah, Jazirah
Arab. Bumi kosong dan sepi. Hanya ada sedikit sisa-sisa peperangan antara
malaikat ketika menumpas bangsa durhaka penghuni bumi sebelum manusia, banul
jan (nenek moyang bangsa Jin). Adam dan Hawa menunggu, berjuang, berdoa smbil
menempuh perjalanan selama 60 tahun atau 300 tahun sebelum akhirnya dipertemukan
Allah di Jabbal Rahmah dekat mekkah seakarang. Perstiwa itu terjadi pada hari
jumat.
Doa yang di
baca nabi Adam ketika pertemuan itu sangat termahsyur karena keutamaannya dalam
melanggengkan pasangan. Tapi bukan doanya. Usaha, keyakinan pada janji tuhan
dan kesabaran mereka berdualah yg menjadi jalan bagi berlanjutnya keturunan
manusia di bumi ini.
0 Cerita Dari Annual Meeting SPSJ ke 62
By viko on Sabtu, 01 Juni 2013
Banyak
pengalaman berharga yang saya dapatkan dari selama 3 hari ini. Ini kali pertama
mengikuti Annual Meeting Society Polymer
Science of Japan (SPSJ yang ke 62 bertempat di Kyoto Conference Center,
Kyoto. Hal paling utama tentu saja kemampuan panitia mengelola meeting sebesar
ini. Meski ini adalah meeting domestik, tapi peserta mencapai 2000 orang dan
mendatangkan beberapa ilmuan terkenal dari Amerika Serikta dan China. Semua
tertata dengan baik, displin, tepat waktu, bersih, terarah, aman, nyaman dan well published.
Saya
semakin menyadari alasan mengapa Jepang sangat kuat dalam ilmu polimer. Karena
mereka punya Society, dan
berkontribusi secara rutin dalam kegiatan yang diadakan oleh SPSJ. SPSJ adalah
salah satu himpunan peneliti polimer terbesar di dunia dengan reputasi yang
sudah terkenal di tingkat Internasional. Annual
meeting SPSJ sendiri diadakan dua kali setahun yaitu di akhir Mei disebut nenkai dan bulan September disebut toronkai. Tema yang diperbincangakan
selalu bergilir setiap tahun, di mana tahun ini adalah giliran aspek fisik,
sedangkan tahun depan untuk aspek kimia atau sintesis polimer. Hal ini
dikarenakan sangat luasnya ilmu polimer dengan jumlah peneliti puluhan ribu
sehingga tidak memungkinkan untuk digabungkan setiap tahun kedua topik
tersebut.
Meskipun
tergolong level domestik, tapi arus pertukaran ilmu dan informsai selama 3 hari
acara berjalan sangat cepat dalam jumlah besar. Ibarat transfer data
menggunakan bandwidth internet berkecepatan 4 G/s, semua peserta dari kalangan
mahasiswa, professor, industri dan peneliti dari lembaga pemerintah antusias
bertanya dan menjelaskan. Bahkan di sesi poster nyaris tanpa henti, ratusan
peserta mempresentasikan current
proggressnya. Keberadaaan nenkai dan toronkai memacu mahaiswa dan Professor
untuk terus bergiat dalam riset dari satu semester ke semester berikutnya.
Apalagi untuk mendapatkan data dalam bidang ilmu sintesis polimer dibutuhkan
waktu yang relatif lebih lama
dibandingkan bidan fisik dan material.
Dijpret Sensei di depan poster |
Judul-judul
riset yang diperbincangkan ada yang frontier
topic dalam ilmu polimer tapi ada juga sebagian kecil yang membahas
beberapa aspek dasar dan perbaikan dari hasil-hasil sebelumnya. Yang jelas,
semuanya menyumbangkan informasi baru ke ranah akademis polimer itu sendiri maupun
bagi pihak industri. Tidak heran, di setiap sesi banyak bapak-bapak tua yang
membawa catatan kecil ibarat tukang parkir berkeliaran dari satu poster ke
poster lainnya mencatat skema reaksi, kondisi pengukuran sampai nama peneliti
yang mereka nilai berhubungan dengan R n D di perusahaan mereka. Perusahaan
besar pemasok bahan kimia, buku-buku pelajaran, program komputasi polimer, dan
produsen-produsen polimer juga ikut serta menjajakan produk-produk baru mereka di
Annex Hall for poster exhibition.
Dari
fakta-fakta ini saja saya sudah harus mengatakan, bahwa kita sangat jauh
ketinggalan. Bukan dalam sainsnya, tapi semangat untuk berdiskusi dan bertukar
informasi hasil-hasil penelitian. Ada budaya, ada karakter yang ditanam dengan
penuh tanggung jawab, dan disuburkan oleh tiap generasi ilmuan di annual meeting ini. Dan ini, baru di bidang
polimer saja, belum himpunan masyarakat kimia, fisika dan disiplin ilmu lainnya
di Jepang. Mampukah kita mengalahkan mereka?
0 Musim Semi Itu, Ragu
By viko on Jumat, 17 Mei 2013
Ketika lelahnya pada dingin yang selalu
bisu
Menahan teriakan dalam-dalam
Meski salju terus saja terbawa angin dingin
Menghempas tanpa peduli
Pada
kesuraman yang sudah tidak lagi dapat disembunyikan
Uluran tangan musim semi tiba-tiba berwarna
terang
Sedikit wangi dengan bunga setengah
mekar
Warna merah dan putih terutama
Menggiurkan, daya tariknya mempesona
Bernaung di bawah pohon coklat tua, ada
harapan baginya
Cita-cita sederhana itu akan segera
terwujud
Hangat, nyaman, tenang, romantis
Tapi matahari tidak pernah jadi milik satu
orang
Sengatannya terbagi rata bagi siapa saja
yang meniti hidup dibawahnya
Karena itu pasti…, musim panas akan menguji
Segera setelah lingkaran musim
menyelesaikan harinya.
Mungkin saat itulah dalam hatinya
Lirih..,
Aku rindu musim dingin
0 Tak tertolak
By viko on Sabtu, 13 April 2013
Yang terduduk dalam diam
Bersama malam membisu untuk mendengar cerita waktu
Bersamamu, kehangatan yang singkat itu telah berlalu
Harapannya terbelah sayatan angin kejujuran,
Hilang dilarutkan keengganan tak tertolak
Apapun itu, berjabatan tangan dengan persahabatan pada garis-garis
tepi yang buram
Meski ceritanya sendiri sepi,
Tak apa-apa, masih ada lembaran tak terbaca
Dan kekosongan untuk ditulis besok.
0 Edit Semua Daftar Pustakamu dengan Sekali Klik, EndNote
By viko on Minggu, 10 Maret 2013
Awalnya saya ingin memberi Judul tulisan ini, "Menggabungkan Scifinder dengan EndNote Web", sebagai kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya. Tapi insting saya mengatakan judulnya kurang menggairahkan. Saya ingin judul yang provokatif dan memancing rasa ingin tahu. Maka jadilah judulnya seperti yang anda baca di atas.
EndNote web
adalah bagian usaha dari Web of Knowledge. Web of Knowledge sendiri adalah
milik perusahaan Thomson-Reuters. Bagian usaha lainnya dari perusahaan ini adalah Institute of Science (ISI) yang mengindeks peringkat para peneliti, hasil penelitian (seberapa sering mereka dirujuk) termasuk juga pembaharuan Impact Factor berbagai Journal Internasional.
EndNote web pada dasarnya adalah bank data tempat kita menyimpan semua referensi yang kita miliki secara online. Mirip icloudnya apple. Semua literatur yang sudah kita simpan di situs ini dapat diakses kapan saja, dibagikan kepada teman atau ditransfer ke word. Jika kita mengistall plug in feature EndNote web ke Microsoft word yang kita miliki, kita dapat dengan mudah mengedit semua daftar pustaka yang kita gunakan untuk mempublikasi paper. Seperti anda ketahui, beda penerbit beda style yang digunakan termasuk penulisan daftar pustaka. Adanya fitur ini memudahkan kita mengganti style daftar pustaka yang kita butuhkan. Misalkan saya punya 100 paper sebagai daftar pustaka yang harus dirujuk di publikasi ilmiah saya, sedangkan style yang harus digunakan terpaksa harus diganti dari Wiley style ke Jurnal Drug and safety style. Mengetik lagi, memindah-mindahkan tahun atau volume Jurnal. Sungguh merepotkan bukan? Dengan fitur add in EndNote web di Word, cukup sekali klik saja, pilih ganti Wiley style ke Journal Drug and safety style, maka semua daftar pustaka tadi akan berubah susunan dan gaya penulisannya mengikuti aturan milik Journal Drug and Safety. Menurut saya ditur ini jauh lebih baik dari pada bibliography milik microsoft word. Berikut saya berikan penjelasannya dalam gambar.
EndNote web pada dasarnya adalah bank data tempat kita menyimpan semua referensi yang kita miliki secara online. Mirip icloudnya apple. Semua literatur yang sudah kita simpan di situs ini dapat diakses kapan saja, dibagikan kepada teman atau ditransfer ke word. Jika kita mengistall plug in feature EndNote web ke Microsoft word yang kita miliki, kita dapat dengan mudah mengedit semua daftar pustaka yang kita gunakan untuk mempublikasi paper. Seperti anda ketahui, beda penerbit beda style yang digunakan termasuk penulisan daftar pustaka. Adanya fitur ini memudahkan kita mengganti style daftar pustaka yang kita butuhkan. Misalkan saya punya 100 paper sebagai daftar pustaka yang harus dirujuk di publikasi ilmiah saya, sedangkan style yang harus digunakan terpaksa harus diganti dari Wiley style ke Jurnal Drug and safety style. Mengetik lagi, memindah-mindahkan tahun atau volume Jurnal. Sungguh merepotkan bukan? Dengan fitur add in EndNote web di Word, cukup sekali klik saja, pilih ganti Wiley style ke Journal Drug and safety style, maka semua daftar pustaka tadi akan berubah susunan dan gaya penulisannya mengikuti aturan milik Journal Drug and Safety. Menurut saya ditur ini jauh lebih baik dari pada bibliography milik microsoft word. Berikut saya berikan penjelasannya dalam gambar.
Tampilan halaman depan setelah Log In ke My EndNote Web |
Pilihan untuk menginstall plug in EndNote di Microsoft Word |
Ratusan pilihan gaya penulisan daftar pustaka yang tersedia merujuk kepada aturan penerbit jurnal |
Memasukkan daftar pustaka yang ingin dirujuk tanpa harus mengetikkannya. Ambil daftar pustka anda di find citation lalu klik. |
Gaya penulisan daftar pustaka sesuai aturan Angewandte Chemie. Sederhana dan efisien |
Daftar pustaka yang sama tapi menggunakan gaya penulisan dari jurnal Drug Safety |
Mudah dan cepat kan?
Sekarang bagaimana
menggabungkannya Scifinder dan EndNote web?
Scifinder
sebenarnya juga punya fitur peyimpanan data referensi di akun yang kita miliki.
Cuma tidak senyaman EndNote web. Apalagi tiap akan digunakan harus log in
terebih dahulu. Cara yang saya sukai adalah mencari literatur dengan Scifinder
dan menyimpannya di EndNnote web.
Misalkan saya
ingin menyimpan semua paper yang pernah dipublish oleh Prof. Niyazi Serdar Saricftci, salah satu periset awal di bidang organic solar cell. Log in ke scifinder,
pilih pencarian berdasarkan author, maka akan tampil semua paper milik si Prof
mulai dari yang paling baru sampai yang paling jadul. Jika ingin menyimpan semuanya
tinggal select all, lalu pilih import file dengan format txt. Semua data paper
beliau kini tersimpan di computer kita dengan format txt. Melalui My EndNote
web kita bisa mengupload data si Prof tadi. Upload file txt tersebut ke akun
kita, kemudian masukkan nama folder yang ingin digunakan untuk semua referensi
tersebut. Maka tersimpanlah semua paper Prof. Sarciftci. Kapanpun kita inginkan
kita bisa membuka, membaca dan merujuknya nya tanpa harus berpusing-pusing mencari dan mengetik dulu.
Namun, untuk kenyamanan ini, saya juga harus bilang sayang sekali. Sepanjang pengetahuan saya layanan Web of Knowledge dan EndNote web milik Thomson-Reuters juga tidak gratis, sama seperti Scifinder (coba dicek lagi, karena saya belum pernah log in di luar kampus). Hanya jika kampus anda berlangganan saja anda dapat mengakses kedua layanan tersebut atau membayar sendiri untuk mendapatkan fasilitas yang dimaksud.
0 Pencarian Literatur Kimia Paling Efektif, Scifinder.
By viko on Senin, 04 Maret 2013
Sebelum membahas
tentang Scifinder kita perlu mengenal dulu American Chemical Society atau yang
disingkat dengan ACS. Organisasi ini adalah salah satu himpunan masyarakat
kimia terbesar dan terpercaya di dunia berbasis di Amerika serikat. ACS
memiliki banyak anak usaha seperti penerbitan buku (salah satu yang terpenting
adalah The ACS Style Guide yang sistem penulisannya diadopsi secara luas bahkan oleh The Societyof Polymer Science, Japan), jurnal (beberapa
jurnalnya memiliki impact factor tinggi), pendidikan dan pendataan senyawa
kimia baru yang dikenal dengan Chemical Abstract Service (CAS). Perhatikan
ketika mencari data-data suatu senyawa di internet dan membelinya ke suatu
perusahaan, maka pencarian yang paling mudah adalah dengan menggunakan CAS registry
number. Sistem pengindeksan senyawa kimia ini sudah diterima secara luas sejak
dimulai pada tahun 1965. Saat ini CAS menyediakan data untuk puluhan juta
senyawa kimia di dunia berupa senyawa organik, anorganik, organologam, logam ,
polimer, senyawa koordinasi, alloy, unsur, isotop, partikel inti, protein, asam
nukleat dan mineral. Berdasarkan informasi CAS, setiap hari mereka mengindeks
hampir 5000 senyawa baru. Contoh sederhana dari CAS number adalah 7732-18-5
untuk molekul air.
Meruju ke pada CAS
inilah kemudian Scifinder diluncurkan. Sejalan dengan perkembangannya sekarang Scifinder
menjadi mesin pencari penting bagi para kimiawan di seluruh dunia. Fitur-fitur
yang ditawarkannya bisa dibilang yang terbaik dibanding Web of Knowledge milik
Thompson Reuters. Scifinder ibarat google search engine dalam bidang kimia. Dengan mengunakan Scifinder kita bisa
menemukan paper, review, buku, patent, dokumen dengan memasukan kata kunci di
kolom yang diperlukan. Pencarian literatur juga dapat dilakukan melalui nama
penulis, ide berkaitan, dan dibatasi dengan insitutsi sang penulis, tahun
penerbitan. Hasil yang ditampilkan biasanya diurutkan berdasarkan tahun terbit
mulai dari yang paling baru, merunut kebelakang.
Halaman depan fitur pencarian Scifinder setelah Log in |
Kita juga dapat
melacak suatu struktur maupun reaksi kimia dengan menggambar struktur senyawa,
reaktan dan produk pada engine drawing yang disediakan. Hasil pencariannya
sangat lengkap mulai dari kondisi reaksi, bahan yang digunakan, spectrum NMR,
IR UV, MS, XRD, Raman dan data-data pendukung lainnya. adanaya fitur pencarian struktur dan reaksi sangat membantu peneliti yang bergerak di bidang sintesis untuk memastikan apakah struktur senyawa yang sedang mereka sintesis belum pernah dipublikasikan alias 100 persen baru.
Fitur explore substance dan explore reaction |
Editor untuk memasukkan struktur senyawa kimia atau reaksi kimia yang ingin dilacak |
Keep Me Posted (KMP) membantu kita untuk tetap up date dengan perkembangan terbaru dalam
riset yang kita pilih. Masukkan kata kunci bidang riset yang ingin anda ikuti,
pilih frekuensi pemberitahuan, maka Scifinder akan memberitahu anda secara
rutin tentang perkembangan terbaru di bidang tersebut.
Sayangnya,
kelengkapan dan kenyamanan yang ditawarkan Scifinder berharga sangat mahal.
Untuk jepang sendiri, setahu saya, bukan kampus yang berlangganan ke Scifinder
tapi suatu organisasi pendidikan di bawah Kementrian pendidikan jepang yang
kemudian membagikan lisensinya ke universitas. Jumlah login yang didapat jadi
terbatas. Kita tidak bisa berlama-lama berselancar dengan Scifinder karena
banyak mahasiswa dalam satu kampus yang juga ingin menggunakannya. Jika dalam
keadaan log in tapi tidak melakukan aktifitas apapun, Scifinder secara otomatis
akan me log outkan kita dari sistemnya.
Di lain kesempatan akan saya bahas tentang End Note Web dan penggabungannya bersama dengan Scifinder.
Di lain kesempatan akan saya bahas tentang End Note Web dan penggabungannya bersama dengan Scifinder.
1 Dualisme Gelombang Partikel adalah Sunnatullah yang Ke dua
By viko on Sabtu, 02 Maret 2013
Rasulullah
adalah orang yang senang berjalan-jalan dengan sahabatnya. Suatu ketika beliau
menunggangi unta berdua dengan sahabat Jabir bin Abdillah r.a. Beliau berkata “Awwalau maa khlaqallahu nuuran nabiyyuka
yaa jabir” (sesungguhnya yang
pertama sekali makhluk Allah ciptakan adalah nur nabi engkau (nur Muhammad)
wahai Jabir.
Inilah salah
satu hadist sahih yang mendasari kebenaran riwayat nur Muhammad. Bahwa segala sesuatu
yang ada, yang dulunya berasal dari ketiadaan, Allah adakan melalui Nur Muhammad.
Jadi kita semuanya, manusia sejak dahulu sampai sekarang, Para nabi dan rasul,
malaikat, langit dan bumi, lautan, bintang-bintang, bahkan Jin dan syetan, api
dan air segala yang ada, sumber awalnya
adalah Nur Muhammad, yang Allah jadikan,dengan kasih sayangNya melalui NurNya
sendiri. Nur ini kemudian Allah pecah menjadi 4, dan dari pecahan ketiga, Allah
jadikan langit, bumi sorga, neraka dan entitas lainnya sebagai asal untuk
pembentukan makhluk selanjutnya.
Adalah
semata-mata kehendak dan kekuasaan Allah, bila pada akhirnya, yang kita lihat
sekarang, ada manusia yang baik dan jahat, ada syetan dan jin yang suka
mengganggu, ada malaikat yang senantiasa membantu dan menunjuki, ada pohon,
hewan, logam, sampai polymer. Mereka semua adalah bentuk perubahan, mengikuti
zaman sesuai ketetapan yang telah digariskan dalam ilmu Allah SWT. Berbeda-bedanya
kemuliaan yang mereka miliki, sama sekali tidak menghapus bahwa mereka semua
adalah, secara nyata, bersumber dari Nur kekasih Allah yang mulia.
Jika kita
menjabarkan secara detail bagaimana penciptaan Nur Muhammad itu sendiri,
sebagaimana yang terdapat dalam kitab Madarijus
Suud, akan membutuhkan halaman yang panjang untuk menguraikannya. Yang
ingin saya sampaikan adalah hikmah dari hadist tersebut, bahwa kita, sebagai
umat islam, dapat memahami posisi teori konservasi massa-energi yang lebih
dikenal E = m.c2 serta teori dualisme gelombang partikel.
Menarik kan?
Teori dualisme gelombang-partikel
yang dikemukakan oleh de Broglie menyebutkan bahwa sebuah partikel tidak hanya
memiliki identitas massa, tetapi juga panjang gelombang. Sementara gelombang
sendiri tidak hanya memiliki karakteristik gelombang pajang gelombang, tetapi juga
karakteristik partikel yaitu massa. Secara matematis persamaan de Broglie dinyatakan
sebagia berikut:
Dengan ฮป adalah panjang
gelombang (nm), h merupakan konstanta Planck 6.62 x 10-34 m2.kg/s,
m adalah massa (kg) dan v kecepatan (m/s).
Sekarang mari
kita berhitung. Pertama, kita hitung massa sebuah panjang gelombang spesifik,
contohnya sinar tampak berwarna merah. Menurut spektrumnya, warna merah
memiliki rentang panjang gelombang sekitar 630-700 nm.
Spektrum Cahaya sebagai Fungsi Gelombang Elektromagnetik |
Kita ambil 630 sebagai
angkanya, dan masukkan ke persamaan di atas. Jangan lupa gunakan 3 x 108
m/s sebagai nilai kecepatan cahaya. Akan didapatkan nilai massa dari warna
merah adalah 3.5 x 10-36 kg. Nilai ini sangat kecil, hampir mendekati
nol. Karena itu bisa kita katakan, bahwa yang kita sebut sebagai gelombang itu
adalah karena karakteristik gelombangnya yang lebih terlihat, sedangkan
karakteristik partikelnya (massa) tidak jelas terlihat sehingga sehari-harinya
dapat diabaikan.
Nah bagaimana
dengan panjang gelombang sebuah partikel? Dengan mengotak-atik persamaan di
atas, misalkan untuk logam emas murni bermasa 1 kg yang bergerak dengan
kecepatan 1 m/s, nilai panjang gelombangnya adalah 6.62 x 10-34 m. Jadi disimpulkan bahwa
untuk sesuatu yang kita sebut partikel, karakterisitik massanya terlihat nyata
sedangkan karakter gelombangnya sangat kecil, juga mendekati nol. Akan tetapi
penyebutan sangat kecil itu secara fisika tidak menafikan bahwa gelombang punya
sifat partikel dan partikel punya sifat gelombang karena nilai tiap karakternya
bukan nol. Semuanya tergantung pada bagaimana keadaan gelombang atau partikel
tersebut.
Di sinilah Einstein
datang membawa E=m.c2nya. menurut persamaan ini, ada konservasi
antara massa terhadap energi maupun sebaliknya. Jika kita menggerakkan sebuah
partikel bermassa 1 kg hingga mendekati kecepatan cahaya, karena konstanta
kecepatan cahaya itu sendiri sangat besar, maka energi yang timbul dari kondisi
ini juga sangat besar. Di saat yang bersamaan, energi yang dimiliki oleh
partikel yang bergerak pada kecepatan seperti itu membuat massa geraknya menjadi
berlipat ganda dibandingkan massa diamnya. Karena makin besarnya massa
tersebut, dibutuhkan energi yang makin besar pula untuk menggerakkanya menuju
ke kecepatan cahaya. Jika suatu benda dapat melewati kecepatan cahaya maka
benda itu sendiri akan menjadi partikel cahaya (photon). Ini mustahil secara
fisika karena di alam ini tidak ada yang bisa menyamai kecepatan cahaya. Sama seperti
mustahilnya bagi manusia untuk menyamai kecepatan malaikat yang telah Allah
pertahankan tubuh fisiknya tetap berupa cahaya.
Maha benar Allah
yang menciptakan teori dualisme gelombang partikel, Rasulullah yang pertama
kali mengajarkanya dan Louis de Broglie memformulasikannya ke dalam persamaan
matematis yang mudah di pahami.
Terakhir saya
ingin mengatakan bahwa islam tidak membelakangi metode ilmiah tapi mendorongnya
maju ke depan. Namun, agama islam sendiri tidak semuanya harus di ilmiahkan. Ada
bagian yang harus diterima dengan keimanan, yang hanya ketika bisa diterima
dengan keimanan maka hidayah tentang rahasia-rahasianya akan nampak dan saling
berkaitan.
Berkata rasulullah:
Sesungguhnya iman yang luar biasa itu, adalah mereka yang tidak pernah bertemu
dengan ku, tidak pernah bertemu dengan sahabat-sahabatku, tapi mereka tetap
beriman pada apa yang aku bawa (Islam).
Note: Tulisan ini adalah semata-mata pendapat pribadi dengan mengambil penyederhanaan terhadap Teori-teori relativitas.
Note: Tulisan ini adalah semata-mata pendapat pribadi dengan mengambil penyederhanaan terhadap Teori-teori relativitas.
0 Seribu Hari Ibu Ainun
By viko on Sabtu, 16 Februari 2013
Sudah Seribu hari Ainun pindah ke dimensi dan keadaan berbeda. Lingkunganmu, kemampuanmu, dan kebutuhanmu pula berbeda. Karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi tak berbeda. Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa.
Ragamu di Taman Pahlawan bersama Pahlawan bangsa lainnya. Jiwa, roh, bathin dan nuranimu menyatu denganku. Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun. Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masa.
"Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun. Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah. Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami, Yang murni, suci, sejati, sempurna dan sbadi sepanjang masa.
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami. Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami. Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat !
Bacharuddin Jusuf Habibie
Jakarta, 15 Febuari 2013
1 Habibie dan Ainun: Bukan Romeo dan Juliet
By viko on Jumat, 15 Februari 2013
“Ketika
ibu ainun meninggal, tim dokter memberikan 4 opsi kepada saya. Opsi pertama,
Habibie masuk rumash sakit jiwa. Ke dua, Habibie tingal di rumah dan di rawat
oleh tim dokter gabungan dari Jerman dan Indonesia. Ke tiga, Habibie mengikuti
grup konseling untuk mencurahkan kegelisahannya. Yang terakhir, Habibie
menuliskan semua yang dirasakannya, semua kenangannya bersama Ibu Ainun. Akhirnya
saya meilih opsi yang ke empat.”
Setelah menonton
film Habibie dan Ainun, kita pasti akan terkagum-kagum dengan kisah cinta
mereka. Tulisan ini mungkin hanya satu dari sekian banyak tulisan yang mengungkapkan
kekaguman para penonton. Tapi saya, ingin mengungkapkan penilaian pribadi saya
sendiri terhadap kisah ini. Betapa sebuah cinta yang tulus sebenarnya memiliki
tanggung jawab yang besar. Bahwa mencintai berarti berani mengambil tanggung
jawab.
Ibu ainun
menunjukan kepada kita figur seorang wanita yang berani bertanggung jawab atas
penerimaan cinta. Dia menyadari bahwa pernikahan, yang demikian penting dan
sakralnya, hanyalah satu bagian dalam kehidupan. Jauh ke depan, kehidupan
setelah menikah itulah yang menjadi fokus utama. Dia sadar, tugas besarnya
sebagai istri. Tidak bosan karena kemiskinan, tidak lelah karena masalah,
selalu ada untuk menguatkan.
Habibie pun
mengagumkan, tidak pernah dalam masalah
apapun, dia mengatakan sesuatu yang negatif pada Ainun. Bahkan ketika Ainun
meminta diizinkan pulang ke Indonesia agar dapat meringankan beban Habibie di Jerman.
Habibie tidak berpura-pura tegar untuk merelakan Ainun pergi. Dengan jujur ia
sadari, bahwa Ainun, jauh di dalam hatinya, pun sesungguhnya tidak rela
berpisah dari Habibie. Permintaan ainun itu, sebenarnya terkandung harapan agar
Habibie tetap mempertahankannya di jerman. Habibie sangat mengerti itu
Habibie selalu
mengatakan hal yang positif. Karena bersamalah mereka kuat, meski dalam
kesusahan hidup yang parah. Yang diyakininya adalah kebahagiaan, karena
berjuang bersama,
“Dengan
kita menikah, kita telah memasuki sebuah terowongan yang gelap. Sepi dan
panjang. Tapi setiap terowongan pasti ada ujunnya, dan di ujung itulah cahaya. Ke
sanalah kamu akan saya bawa”.
Hidup mereka
bukanlah hidup yang sederhana. Mereka punya cita-cita dan perjuangan besar,
dalam kesederhanaan. Ainun tahu, sebagai pemilik ilmu, habibie harus
bertanggung jawab dengan ilmunya, mengabdikannya untuk sebesar-besarnya manfaat
bangsa.
Sungguh sebuah
kisah cinta yang mengagumkan. Cinta bukanlah untuk mereka berdua. Tapi berdua
membangun cinta untuk tujuan-tujuan besar dan mulia. Sehingga meski telah
ditinggalkan Ainun, Habibie tetap bisa bertahan, menghadiahkan kita sebuah buku
berisi kisah cinta agung penuh inspirasi. Bukan Romeo, yang bunuh diri demi
mengejar Julietnya ke lain dunia.
0 Mahasiswa Indonesia vs Daigakusei Jepang = Y Sin 90 vs X tan 45
By viko on
Mohon
perhatian, tulisan ini adalah pengalaman pribadi, bukan kepribadian.
S 1, Tahun 1-3.
Indonesia
Main-main,
pacaran, main P.S tiap malam, nyontek pas ujian, main domino di kosan teman,
nonton film bokep berjamaah, jalan-jalan ke rumah teman pakai motor, hiking
bareng, menggosipkan dosen, dapat uang beasiswa untuk mentraktir teman dan beli
hp baru.
Jepang
Menikmati
kebebasan lepas dari orang tua, nyontek pas ujian, kerja partime (arubaito),
tidur pas kuliah, mainin smartphone,pacaran gaya malu-malu.
Tahun 4
Indonesia
Memilih
labor yang dosennya bisa diajak kerjasama, penelitian ala kadar, lulus cepat.
Judul penelitian dipilih yang mudah, kerja sedikit sambilan kerja paruh waktu,
riset dari jam 9-5 (plus menggosip di lab dan ngecengin junior di kafe). Edit
data penelitian pakai photoshop biar peaknya
sama dengan standar, sambil main catur, diiringi gitar lab. Akhirnya lulus.
Jepang
Labor
bisa dipilih, tapi keputusan akhirnya berdasarkan nilai hasil tes. Nilai tertinggi
dapat labor favorit di jurusan. Nyari Prof yang populer agar mudah masuk ke
dunia industri. Masuk lab, kebanyakan berhenti kerja part time karena harus bekerja di lab setidaknya dari jam 9 pagi
sampai jam 8 malam. Dipersiapkan oleh senpai untuk menjadi penanggung jawab lab
selanjutnya (alat, order zat, kebersihan lab, manajemen meeting).
Lulus
Indonesia
Nyari
kerja ke industri, PNS, wiraswasta. Yang lanjut ke S2 karena malas ke Industri
atau pengen jadi dosen.
Jepang
Umumnya
lanjut S2. Yang tidak lanjut S2 karena tidak ada uang, gagal ujian masuk atau
sudah bosan kuliah.
S2
Indonesia
Kuliah
santai, beban kuliah lebih ringan. Prinsipnya hanya untuk menambah gelar biar
bisa ikut tes dosen. Ambil kerja sambilan, pacaran lebih serius. Kadang kalau
sibuk, penelitian diupahkan saja pada teman atau junior. Mulai penelitian 6
bulan sebelum tamat. Datang ke lab agak siang, dekati junior biar bisa dibantu.
Belikan dia kue atau kasih uang belanja. Menjelang ujian sibuk urusan
administrasi. Minta tanda tangan sana-sini habis 2 bulan. Ngejar-ngejar dosen.
Mohon-mohon dikasih jadwal ujian yang diinginkan. Pusing mikirin konsumsi.
Jepang.
Kuliah
terfokus sesuai bidang dengan beban pemahamam lebih berat. Habis kuliah balik
ke lab, ngerjain riset dari pagi sampai malam. Sabtu masuk juga, menjelang
tahun 2, selesai job hunting, tempat kerja sudah jelas. Mulailah kerja di lab
habis-habisan sebelum deadline. 2 bulan sebelum ujian akhir, fokus bikin report,
riset tinggal ngumpulin data pelengkap aja. Menjelang ujian sibuk latihan
presentasi di depan sensei. Urusan administrasi buat ujian selesai secara
online atau dalam waktu 2 jam saja.