Wajah layanan DIKTI sekarang



Cerita ini berisi penilaian saya dalam kunjungan terbaru ke DIKTI di bulan April yang lalu. Terasa agak spesial sehingga perlu ditulis di blog ini. Mungkin para pembaca sempat mendengar info atau membaca berita tentang kualitas layanan DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan TInggi) yang sekarang berada di bawah kementerian RISTEK dan Pendidikan Tinggi.

Saya adalah penerima beasiswa UNGGULAN luar negeri DIKTI untuk pendidikan S3 di Osaka Jepang. Satu hal yang menjadi ciri khas dari beasiswa ini adalah keterlambatan pembayaran beasiiswa yang selalu menjadi agenda wajib setiap semester dan kualitas pelayanan karyasiswa oleh staf pengelola beasiswa. Saking buruknya pelayanan DIKTI, sampai-sampai tahun lalu para karya siswa di luar negeri melakukan aksi demonstarsi besar-besaran sebagai wujud kekesalan mereka. Tidak tanggung-tanggung, aksi demonstrasi mereka menggunakan semua lini yang dapat mengguncang martabat kehormatan DIKTI di mata masyarakat. Ada yang mengadukan DIKTI ke UKP4, memblow up buruknya kualitas pelayanan DIKTI ke media cetak dan elektronik mainstream, serangan massal di media sosial, hingga akhirnya pembentukan persatuan penerima beasiwa luar negri demi menggalang satu kekuatan besar menolak penindasan oleh institusi yang menaungi para dosen tersebut.

Jujur saja, sebelum pulang ke Indonesia untuk melaporkan hasil studi saya selama 3 tahun di Osaka, Jepang, saya sempat merasa deg-degan dan enggan harus datang ke DIKTI atau sekedar berurusan lewat email. Mereka terkenal malas menjawab email dan bahasanya sering kali cuek. Apalagi saya memiliki satu kekurangan dokumen yang merupakan dokumen kunci dalam admisnitrasi beasiswa ini. Tetapi, demi tanggung jawab saya sebagai penerima beasiswa yang sejatinya dibiayai dari uang pajak para petani, saya tetap melakukan kewajiban saya; melapor kepulangan, reimburse tiket dan penyetaraan ijazah.

Tak disangka, kedatangan saya yang ke dua kalinya ke DIKTI ada perubahan yang signifikan atas kualitas layanan mereka. Permintaan saya untuk bertemu dengan pejabat-pejabat terkait urusan tersebut di atas direspon dengan cepat. Lapor kepulangan selesai dalam waktu 5 menit, reimburse tiket dibayar dalam waktu 1 minggu asalkan dokumen lengkap atau dapat menjelaskan kondisi dokumen-dokumen yang kurang. Ketakjuban saya bertambah ketika saya mengurus penyetaraan ijazah di Direktorat BELMAWA DIKTI. Orangnya ramah sekali dan semua prosedur dijalani dengan professional. Selama semua persyaratan yang tertera di websitenya kita penuhi, SK penyetaraan ijazah dapat selesai dalam 2 hari kerja untuk jurusan yang telah pernah disetarakan oleh DIKTI dan 5 hari kerja untuk jurusan yang belum pernah disetarakan. Pengurusan SK dan pengambilannya dapat diwakilkan dengan menyerahkan surat kuasa di atas materai 6000. Bagi mereka yang tidak bisa menunggu/menjemput SK penyetaraan ijazah ke DIKTI, BELMAWA akan mengirimkannya melalui pos ekspress ke alamat kita di daerah dalam waktu 7 hari kerja. Alhamdulillah, saya memilih opsi yang terakhir ini karena tidak bisa berlama-lama di Jakarta dan SK saya diantar oleh pos sampai ke Padang dengan selamat. Biayanya gratisss, alias ditanggung oleh DIKTI. Kita hanya diwajibkan mengisi invoice dan menandatanngani surat tanda terima, lalu mengirimkannya kembali ke DIKTI sebagai informasi bahwa SK telah diterima dengan selamat.

Hebat DIKTI!!!!. Semoga makin baik pelayanannya. 

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© The Viko's Emporium | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger