Lagi-lagi satu acara PPI-ON yang sangat berkesan. Benkyoukai memberikan hiburan,
pengetahuan sekaligus makanan dari para sesepuh Indonesia yang ada di Osaka dan
Nara. Keakraban dan humor dengan cita rasa Indonesia terasa sekali di dalamnya.
Tidak lupa, jadwal acara yang lelet, yang merupakan bentuk nyata usaha
pelestarian budaya bangsa kita. However, sharing ilmu dari mahasiswa Indonesia
yang sudah menamatkan S3 nya di Osaka dan Nara ini sangat-sangat memompa
semangat saya, meyakinkan saya bahwa ternyata putra-putri Indonesia itu cerdas
dan tangguh.
Okehhh,
berikut ulasannya:
1. Mbak
Sastia
Mbak
kita yang satu ini selain cantik dan ramah, ternyata juga punya preastasi luar
biasa dalam bidang riset. Beliau baru saja menamatkan S3 nya di Osaka
Univeristy dengan topik penelitian aplikasi metabolomic dan aplikasinya ke
berbagai bidang. Belia mempelajari fungsi dan ekspresi metabolomic dari teh hijau
asli jepang, semangka dan tanaman lainnya serta melakukan analisa terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi metabolomic tersebut dalam menghasilkan metabolit primer. Data
yang dihasilkan diinput ke dalam jalur metabolism dan diproyeksikan dengan
metoda tertentu sehingga kita dapat memprediksi untuk selanjutnya, jika suatu
tanaman atau hewan mengalami faktor eksternal terntu seperti stress, apa yang
akan terjadi terhadap metabolit yang dihasilkannya.
“Agen”
resmi tiket Garuda Airlines untuk wilayah kansai ini memiliki kolaborator
dengan UCLA, Amerka Serikat dan riset terbarunya di dunia post doctoral saat
ini adalah produksi buthanol dari bakteri e-coli
tanpa substrat apapun. Skala pilot plan dai riset ini telah dimuat di Nature
dan Science, dua jurnal ilmiah paling presitisus di dunia persilatan. Buthanol lebih
disukai saat ini karena dapat dijadikan bahan bakar alternatif tapi
kelebihannya dari ethanol adalah tidak memerlukan jaringan pipa khusus
(pipeline) yang bebeas air, sehingga biaya penerapan awal untuk skala besar relative
rendah. Saya memprediksi jika riset ini berhasil memproduksi buthanol 2 kali
lipat dari yang sudah ada sekarang, maka Prof nya mbak sasti bisa dapat hadiah
NOBEL.
2. Pak
Berry
Mengawali
presentasinya dengan gambar Superman generasi pertama yang ternyata sudah
almarhum. Pemeran superman tersebut mengalami kelumpuhan di sisa hidupnya karena
kcelakaan saat berkuda (ternyata superman juga manusia!!!). Itulah yang
mengilhami pak berry untuk mendalami riset tentang pengobatan kelumpuhan akibat
cacat system saraf tulang belakang menggunakan sel punca (stem cell). Mungkin beliau
ingin memblas budi superman yang telah banyak menyelamatkan umat manusia di
bumi dari berbagai kejahatan. Sungguh mulia dikau pak. Hasil risetnya ini sudah
berhasil diterapkan pada tikus tapi untuk transfer sel punca ke tubuh manusia
baru dizinkan di Cina dan Amerika latin.
3. Kang
Ambara.
Pakar
kimia organic sintesis dari UNPAD. Sejak S1 telah bekerja meneliti tentang
sintesis senyawa orhganik dengan meniru struktur asli yang didapatkan dari
ekstrak tanaman dan produk fermentasi. Menurut beliau, ada hubungan erat antara
lingkungan pertumbuhan anak dengan penyakit alergi yang dideritanya berdasarkan
keseimbangan perkembangan senyawa SGH1 dan (ah saya lupa). Anak tunggal
cenderung lebih mudah terkena alergi setelah dewasa karena antibody SGH1nya
berkembang lebih sedikit. Hal yang sama juga berlaku untuk anak yang jarang
bermain di luar rumah dan melakukan aktivitas fisik. Jadi membiarkan anak
bermain di luar, berkotor-kotor dan keringatan adalah hal yang baik untuk
kesehatan anak baik mental maupun fisik karena antibodinya akan aktif
berkembang. Yang penting adalah berikan mereka makanan hasil fermentasi secara
rutin. dan jangan lupa, gunakan Rinso untuk pakaian bersih cemerlang.
Mulai
april 2012 nanti kang ambara akan bekerja di RIKEN, sebuah lembaga riset bergengsi
setara Max Planck Institute di Jerman dan Scrips Institute di Amerika.. RIKEN yang terletak di Tsukuba dan Tokyo ini
merupakan LIPI nya Jepang. Saat ini dipimpin oleh Prof. Tsuyori, salah satu
penerima Nobel Kimia dari Jepang. Misi terbaru dari lembaga ini adalah agar jepang membuka diri dalam bidang sains
karena terbukti pelajar-pelajar dari luar Jepang (terutama asia) lebih berkompetensi
dari pada pelajar jepang sendiri.
Saya
juga baru tau kalau iPhone bisa digunakan untuk presentasi power point
menggunakan aplikasi tertentu. Jadi kalau mau presentasi ga perlu bersusah
payah membawa laptop. Ahhhhh, I love iPhone.
0 komentar:
Posting Komentar