Featured

Diberdayakan oleh Blogger.

2 Kado yang terlambat; Selamat ulang tahun yang ke 50 Mama.

Selalu ingat janji ini. Mendokumentasikan semua kata-kata bijak dari mama untuk anak-anaknya dan menyimpannya di blog sebagai kado ulang tahun. Semoga tidak ada yang terlewatkan saking banyaknya. 

Mama di hari ulang tahunnya yang ke 50

Aku tidak cemas kalian akan makan apa esok hari, tapi yang aku cemaskan akankah iman kalian terjaga hari demi hari.

Jangan bermain-main dengan perasaanmu sendiri. Nanti jadi lelah.

Kalau kita tidak bisa mensyukuri hal-hal yang kecil, bagaimana Allah akan memberikan nikmat yang lebih besar? Jadi bersyukurlah. (Ini momen yang paling berkesan. Saat menyerahkan gaji pertama yang tidak seberapa kepada mama).

Senang dan bahagia itu berbeda. Harapkanlah kebahagiaan.

Sejak kecil, jika kami membeli makanan, atau membuat cemilan di rumah, biasanya mama selalu makan paling akhir. Alasannya bermacam-macam. Setelah kami cukup dewasa baru kami tahu kalau mama menunggu kami semua kenyang. Jika masih ada makanan yang bersisa barulah beliau makan. Jika tidak, beliau akan pura-pura ketinggalan atau bilang sudah kenyang.

Jangan harapkan izin, karena orang tua tidak akan pernah mengizinkan anaknya pergi jauh darinya. Harapkanlah doa dan restunya.

Kemanapun kalian pergi, jagalah iman. Jangan sampai goyah atau lepas. Harapkanlah kita berkumpul lagi nanti sekeluarga di surganya Allah.

Manusia itu yang penting “benarnya”, bukan pintarnya. Kalau dia “benar”, maka dia sudah “pintar”.

Wanita dijadikan dari tulang rusuk yang bengkok dan rapuh. Karena bengkoknya maka tugas laki-lakilah meluruskannya. Karena rapuhnya maka perlakukanlah ia dengan lembut dan hati-hati.

Muliakanlah tamu. Berilah mereka makan. Karena mereka adalah rezeki yang dikirm Allah ke rumah kita.

Tamu tidak pernah tahu kesedihan kita. Yang mereka tahu adalah bagaimana sopan santun kita. Karena itu tersenyumlah pada mereka.

Jika sakit, mama jarang sekali mengeluh. Kalaupun mengeluh lebih berupa tarikan nafas dan ucapan istighfar. Kata beliau, Imam syafii saja muridnya tidak tahu kalau gurunya sedang sakit padahal duduk disebelahnya. Demikianlah mereka menjaga perasaan orang lain.

Bersambung.., di Lab masih banyak kerjaan…hehe.
Read more

0 Katanya Intelektual....???

Katanya intelektual.......?????

 Sedikit sinis memang, tapi kalimat ini patut jadi renungan bagi siapa saja yang membacanya. Terutama kepada kita yang mengenyam pendidikan tinggi, mahasiswa yang katanya agent of change, bahkan mahasiswa tingkat Doktoral yang diharapkan menjadi ujung tombak perubahan kemajuan bangsa.

Budaya menolak tanggung jawab, ternyata masih saja menjamur di hati banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri. Entah apa alasannya. Takutkah? Malas kah?  Merasa tidak kompeten kah?

Jika takut, apa yang kita takutkan? Bukankah amanah adalah amalan yang berpahala jika dipikul dengan ikhlas. Malas? Kenapa belajar ke luar negeri jika masih saja membudayakan malas terhadap tantangan hidup. Merasa tidak kompeten? Justru karena kita belum kompetenlah kita belajar untuk menjadi kompeten, ke luar negeri, mencoba berbagai aktivitas, mengukirnya sebagai pengalaman hidup untuk bekal masa depan. Bahkan sejatinya manusia tidak akan pernah merasa kompeten, merasa benar-benar siap terhadap sesuatu sebelum mereka sendiri mencemplungkan diri ke dalam aktivitas yang menuntut tanggung jawab mereka itu. Ini sama saja dengan mandi pagi. Kita selalu merasa malas dengan dinginnya air, Takut pada air dingin, merasa enggan dengan air dingin, hanya sebelum kita nyemplung ke air dingin itu. Byur sekali, byur 2 kali, gosok sana-sini tidak lupa menyikat gigi, baru deh sadar betapa segarnya mandi pagi. Badan fresh, pikiran pun jadi jernih. Begitulah tantangan.

Ingat, masa depan negara bernama Indonesia tidak akan pernah jadi baik jika orang-orang terdidiknya hanya tahu dengan rumus, riset, dapat hasil lalu publikasi. Sementara hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan tanggung jawab, pendelegasian kerja, pembaktian ilmu kepada masyarakat terabaikan.

Jadi begini ya, intelektual itu mengandung 3 unsur: kemampuan menulis (dimulai dari riset sampai mempublikasikannya, berbicara (menyampaikan ide) di depan orang banyak dan mengabdi kepada masyarakat. Semakin tinggi ilmu kita (biasanya setara dengan gelar, terutama di Indonesia), semakin besar pula tantangan dari ketiga unsur ini. Ketiganya adalah kewajiban, kesempurnaan seorang intelektual.

Nah, mulai sekarang rajin-rajinlah mandi pagi, agar menjadi intelektual yang sempurna. 
Read more

0 Pertama Di Dunia: Visualisasi Perubahan Dalam Reaksi Kimia.

Sebuah terobosan mengagumkan datang lagi dari Lawrence Berkeley Lab, USA. Untuk pertama kalinya, peneliti bisa mengamati secara visual, bukti terjadinya reaksi kimia sekaligus ikatan kimia yang terbentuk, dalam citra 2 dimensi. Ini benar-benar hal baru dalam ilmu kimia dan fisika.

Hingga saat ini ilmuwan hanya mampu memahami struktur molekul. Menggunakan Atomic Force Microscopy (AFM), ikatan antar atom yang panjangnya hanya sepersemiliar millimeter, menghubungkan 26 karbon dan 14 atom hidrogen pada sebuah molekul bisa benar-benar terlihat nyata. Hasil temuan ini dipublikasikan pada majalah Science edisi 30 May 2013.
   
Tim tersebut pada awalnya ingin mengatur susunan nanostruktur graphene dengan presisi tinggi, sebuah material lapis tunggal di mana atom-atom karbon tersusun secara berulang dengan pola heksagonal. Membuat sususan karbon seperti sarang lebah membutuhkan penyusunan atom-atom dari rantai lurus menjadi bentuk bersegi enam; reaksi yang biasanya juga akan menghasilkan beberapa molekul berbeda. Felix Fischer dan koleganya ingin memvisualisasikan molekul-molekul tersebut untuk memastikan bahwa yang telah mereka laukukan adalah benar. 

Untuk mendokumentasikan susunan grapheme, Fischer membutuhkan sebuah peralatan pencitraan yang powerful, yang kemudian menuntunnya pada AFM di lab milik Michael Crommie’s UC Berkeley lab. Non-contact AFM menggunakan ujung pemindai yang sangat tajam dan halus untuk membaca gaya listrik yang dihasilkan oleh permukaan molekul, karena tip bergerak dekat sekali dengan permukaan molekul , tip terebut akan dipantulkan oleh perbedaan muatan, mengahasilkan sebuah gambar tentang bagaimana atom-atom dan ikatan tersususn.
Secara sederhana, AFM merupakan alat untuk menggambarkan kondisi permukaan suatu material padat. Caranya adalah dengan mengerakkan sebuah pemindai sangat halus (disebut tip) melalui suatu bidang permukaan yang ingin dideteksi. Tip akan mengalami gaya kontak akibat berdekatan atau bersentuhan dengan atom-atom dipermukaan lapisan. Gaya ini umunya adalah gaya listrik dari elektron-elektron yang bergerak mengelilingi atom tersebut sehingga menghasilkan tolakan terhadap ujung tip yang mendekati atom. Gaya tolakan yang dialami tip akan mengubah posisi laser yang terhubung dengannya, kemudian diterjemahkan oleh prosessor. Sifat khas dari tip ini ditambah dengan keunikan setiap atom pada permukaan molekul akan menghasilkan citra permukaan berdasarkan terjemahan digital yang dideteksi.
Dalam prakteknya, ada tiga mode yang bisa digunakan untuk mengambil citra permukaan dengan AFM yaitu contact mode, non contact mode serta tapping mode. Perbedaan dari ketiganya adalah jarak tip dari permukaan di mana atom-atom berada, yang juga berarti besarnya gaya tarikan/tolakan yang dialami tip. Untuk non-contact mode, gaya yang terjadi antara permukaan dengan tip berada dikisaran  pN (10 -12 N).
Hubungan jarak antara tip ke permukaan sampel dan gaya yang dialaminya (http://www.nanoscience.com/education/afm.html)

Ujung tip yang sudah dimodifikasi dengan karbon monoksida . 
(Rep. News center, Berkeley Lab)
Sekarang pertanyaannya kenapa hasil penelitian ini istimewa? Pertama tentu saja karena ide itu sendiri. Mereka berinisiatif untuk membuktikan secara visual apakah reaksi yang sedang mereka jalankan benar-benar terjadi dan apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Tentu saja ini kewajiban dalam riset sintesis. Mengkarakterisasi produk dengan berbagai instrument kimia sebelum mengambil kesimpulan adalah hal dasar. Tetapi penggunaan AFM untuk hal seperti ini benar-benar tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Biasanya AFM hanya digunakan untuk melihat permukaan material besar seperti polimer, komposit, logam-logam. Tidak ada yang berpikir untuk melihat molekul tunggal dengan AFM, apalagi ikatan antar karbonnya. Di sinilah keistimewaan teknik yang mereka gunakan. Untuk mendapatkan bentuk yang jelas dari atom atom dan ikatan antar atom yang mereka cari, Fischer dan timnya menggunakan nanopartikel perak sebagai wadah reaksi sekaligus sensitizer bagi AFM itu sendiri. Di permukaan nanoperak itu mereka melakukan reaksi kimia oligoenedyiene melalui pemanasan, menjebak molekul hasil reaksi dengan pendinginan lalu menjejak citra molekul tersebut.
Molekul reaktan dan produknya setelah reaksi melalui pemanasan. Perhatikan bagian ikatan rangkap tiga lebih tebal daripada ikatan tunggal.  (Rep. News center, Berkeley Lab)

Hal unik kedua adalah penggunaan karbon monoksida untuk mendapatkan citra yang lebih kuat. Molekul tunggal CO menempel pada ujung cantilever dengan Oksigen mengarah pada atom, memberikan sensitiftas lebih besar terhadap kebaradaan ikatan kimia. Ikatan tunggal tampak lebih halus dibandingkan ikatan rangkap tiga. Perhatikan bahwa gambar yang dihasilkan benar-benar mirip dengan apa yang tertera di buku pelajaran. Molekul segi enam, ikatan tunggal dan ikatan rangkap ditampilkan dengan sempurna. 
Teknik ini bisa jadi jauh lebih sederhana daripada kamera femto yang dikembangkan oleh Ahmed Zewail (hadian nobel kimia 1998).  
Read more

1 Apa yang terjadi pada siti Zulaikha?


Ini hal menarik. Saya sudah lama sekali bertanya-tanya tentang jawaban kisah ini. Kisah tentang siti Zulaikha yang dulu menggoda nabi Yusuf utuk berbuat dosa. Barulah saya temukan jawabannya di sebuah buku.

Dikisahkan dalam riwayat bahwa Al Aziz pembesar mesir yang membeli nabi Yusuf dari pasar budak meninggal dunia. Ketika nabi Yusuf diangkat menjadi pembesar kerajaan mesir, siti Zulaikha telah bertobat dan mengakui kesalahannya. Nabi Yusuf dan siti Zulaikha pun menikah. Memang, beliau ini adalah wanita yang terkenal sangat cantik di negeri Mesir. Nabi Yusuf pun sebenarnya dari dulu tertarik kepadanya. Dengan pertolongan dan penjagaan Allah lah nabi Yusuf bisa menahan diri dari berbuat dosa.

Apa yang terjadi setelah itu sangatlah menakjubkan. Siti Zulaikha menjadi wanita yang sangat shaleh. Mengisi hari-harinya dengan beribadah kepada Allah. Dalam suatu kesempatan dia mengatakan, bahwa cintanya kepada Allah, jauh melebihi cintanya kepada Nabi Yusuf yang tampan itu. Hidayah yang diterimanya sangat luar biasa.

Maka menurut saya, mereka yang membicarakan kisah ini sebagai pengajaran kepada murid ataupun masyarakat awwam, harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan kalimatnya. Sebab baik-buruknya kehidupan seseorang pada akhirnya ditentukan pada bagaiamana dia menjalani sisa kehidupannya. Siti Zulaikha sudah bertobat kepada Allah dan menjadi seorang hamba, seorang istri, seorang muslimah yang taat. Tobatnya itu, menurut syariat, telah menghapus dosa-dosanya yang telah berlalu. Apalagi nabi Yusuf juga sudah memaafkannya. Tidak sepatutnya kita membicarakan keburukan beliau saja dengan memenggal kisah hidupnya secara keseluruhan. Di hadapan Allah dia adalah hamba yang sangat penuh dengan cinta dan ketundukan, di mana akhir hayatnyapun disudahi dengan iman dan islam. Sehingga jadilah dia seorang sosok yang layak ditiru dalam hal mencari jalan keluar dari kesesatan menuju cahaya keluhuran Allah. 
Read more

0 Kisah cinta Adam dan Hawa



Ketika menghadapi kemurkaan Allah dan diturunkan ke bumi, nabi Adam terpisah sangat jauh dari Siti Hawa. Nabi Adam di India dan Siti Hawa di Jeddah, Jazirah Arab. Bumi kosong dan sepi. Hanya ada sedikit sisa-sisa peperangan antara malaikat ketika menumpas bangsa durhaka penghuni bumi sebelum manusia, banul jan (nenek moyang bangsa Jin). Adam dan Hawa menunggu, berjuang, berdoa smbil menempuh perjalanan selama 60 tahun atau 300 tahun sebelum akhirnya dipertemukan Allah di Jabbal Rahmah dekat mekkah seakarang. Perstiwa itu terjadi pada hari jumat. 


Doa yang di baca nabi Adam ketika pertemuan itu sangat termahsyur karena keutamaannya dalam melanggengkan pasangan. Tapi bukan doanya. Usaha, keyakinan pada janji tuhan dan kesabaran mereka berdualah yg menjadi jalan bagi berlanjutnya keturunan manusia di bumi ini.
Read more

0 Cerita Dari Annual Meeting SPSJ ke 62


Banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan dari selama 3 hari ini. Ini kali pertama mengikuti Annual Meeting Society Polymer Science of Japan (SPSJ yang ke 62 bertempat di Kyoto Conference Center, Kyoto. Hal paling utama tentu saja kemampuan panitia mengelola meeting sebesar ini. Meski ini adalah meeting domestik, tapi peserta mencapai 2000 orang dan mendatangkan beberapa ilmuan terkenal dari Amerika Serikta dan China. Semua tertata dengan baik, displin, tepat waktu, bersih, terarah, aman, nyaman dan well published. 

Saya semakin menyadari alasan mengapa Jepang sangat kuat dalam ilmu polimer. Karena mereka punya Society, dan berkontribusi secara rutin dalam kegiatan yang diadakan oleh SPSJ. SPSJ adalah salah satu himpunan peneliti polimer terbesar di dunia dengan reputasi yang sudah terkenal di tingkat Internasional. Annual meeting SPSJ sendiri diadakan dua kali setahun yaitu di akhir Mei disebut nenkai dan bulan September disebut toronkai. Tema yang diperbincangakan selalu bergilir setiap tahun, di mana tahun ini adalah giliran aspek fisik, sedangkan tahun depan untuk aspek kimia atau sintesis polimer. Hal ini dikarenakan sangat luasnya ilmu polimer dengan jumlah peneliti puluhan ribu sehingga tidak memungkinkan untuk digabungkan setiap tahun kedua topik tersebut.

Meskipun tergolong level domestik, tapi arus pertukaran ilmu dan informsai selama 3 hari acara berjalan sangat cepat dalam jumlah besar. Ibarat transfer data menggunakan bandwidth internet berkecepatan 4 G/s, semua peserta dari kalangan mahasiswa, professor, industri dan peneliti dari lembaga pemerintah antusias bertanya dan menjelaskan. Bahkan di sesi poster nyaris tanpa henti, ratusan peserta mempresentasikan current proggressnya. Keberadaaan nenkai dan toronkai memacu mahaiswa dan Professor untuk terus bergiat dalam riset dari satu semester ke semester berikutnya. Apalagi untuk mendapatkan data dalam bidang ilmu sintesis polimer dibutuhkan waktu yang relatif  lebih lama dibandingkan bidan fisik dan material.

Dijpret Sensei di depan poster

Judul-judul riset yang diperbincangkan ada yang frontier topic dalam ilmu polimer tapi ada juga sebagian kecil yang membahas beberapa aspek dasar dan perbaikan dari hasil-hasil sebelumnya. Yang jelas, semuanya menyumbangkan informasi baru ke ranah akademis polimer itu sendiri maupun bagi pihak industri. Tidak heran, di setiap sesi banyak bapak-bapak tua yang membawa catatan kecil ibarat tukang parkir berkeliaran dari satu poster ke poster lainnya mencatat skema reaksi, kondisi pengukuran sampai nama peneliti yang mereka nilai berhubungan dengan R n D di perusahaan mereka. Perusahaan besar pemasok bahan kimia, buku-buku pelajaran, program komputasi polimer, dan produsen-produsen polimer juga ikut serta menjajakan produk-produk baru mereka di Annex Hall for poster exhibition.

Dari fakta-fakta ini saja saya sudah harus mengatakan, bahwa kita sangat jauh ketinggalan. Bukan dalam sainsnya, tapi semangat untuk berdiskusi dan bertukar informasi hasil-hasil penelitian. Ada budaya, ada karakter yang ditanam dengan penuh tanggung jawab, dan disuburkan oleh tiap generasi ilmuan di annual meeting ini. Dan ini, baru di bidang polimer saja, belum himpunan masyarakat kimia, fisika dan disiplin ilmu lainnya di Jepang. Mampukah kita mengalahkan mereka?
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
© The Viko's Emporium | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger